@thesis{thesis, author={Ishak Mohammad}, title ={Melawan “Kuningisasi” Jombang (Studi Kasus Resistensi Gerakan Sosial Save Jombang Terhadap“Kuningisasi” Kabupaten Jombang)}, year={2017}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/979/}, abstract={Penelitian ini membahas mengenai perlawanan gerakan sosial Save Jombang terhadap “kuningisasi”. “kuningisasi” merupakan kebijakan pemerataan warna kuning dengan sedikit warna hijau yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jombang. Warna Jombang sendiri identik dengan merah-hijau yang mana telah menjadi identitas dari Jombang itu sendiri. “kuningisasi” dengan cepat, menyebar total dan merata di semua ranah dalam kehidupan masyarakat Jombang. Adapun gerakan Save Jombang sendiri merupakan sebuah gerakan sosial yang menentang adanya “kuningisasi”. Save Jombang terbentuk dari masyarakat lokal Jombang sendiri yang mempuyai pandangan yang samaterhadap “kuningisasi” yakni ada kepentingan politik dibaliknya yang merugikan masyarakat Jombang. Penelitian ini menggunakan teori hegemoni dan counter hegemoni dari A. Gramsci dan konsep resources mobilization theory (mobilisasi sumber daya) serta konsep framing. Kedua konsep tersebut digunakan sebagai strategi perlawanan yang terbungkus dalam strategi war of position. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan penetapan informan menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemerataan warna kuning dengan sedikit warna hijau atau “kuningisasi” adalah sebuah hegemoni. Karena secara tidak langsung hal tersebut menyerang ideologi masyarakat Jombang. Gerakan Save Jombang muncul karena adanya “kuningisasi” dimana Save Jombang menjadi counter hegemoni bagi “kuningisasi”. Selain terkait tentang identitas, menurut Save Jombang juga ada kepentingan politik dibalik “kuningisasi”’. Tidak mudah bagi Save Jombang dalam melakukan resistensi terhadap “kuningisasi”. Hal itu disebabkan “kuningisasi” berada di pihak pemerintah. Maka dari itu Save Jombang menggunakan strategi mobilisasi sumber daya dan framing. Save Jombang mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan membuat wacana dan isu tentang “kuningisasi”. Lalu dengan menggunakan strategi framing, hal tersebut dibingkai agar tersampaikan pada masyarakat dan membuat masyarakat sadar akan adanya kepentingan politik dibalik “kuningisasi”.} }