@thesis{thesis, author={Metrikayanto Wahyu Dini}, title ={Pengaruh Metode Simulasi Dan Self Directed Video Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Keterampilan Resusitasi Jantung Paru (Rjp) Menggunakan I-Carrer Cardiac Resuscitation Manekin Pada Siswa Sma Anggota Palang Merah Remaja (Pmr)}, year={2018}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9914/}, abstract={Henti jantung dapat terjadi di berbagai lokasi, baik yang tidak dapat diantisipasi (diluar rumah sakit) hingga yang dapat diantisipasi (misalkan; ruang perawatan intensif). Ketika terdapat korban henti jantung, orang yang berada di dekat korban tersebut memiliki peran yang sangat besar dalam melakukan RJP secara cepat. Proses resusitasi yang dilakukan pada korban henti jantung saat masih ini belum maksimal. Penyebabnya antara lain; kompresi dada yang kurang tepat, durasi yang masih kurang, dan rendahnya kesediaan untuk memberikan pertolongan. Kondisi ini menjadi isyarat bahwa perlunya edukasi yang tepat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menambah retensi pemahaman masyarakat ketika belajar RJP, diperlukan alat peraga yang mudah dijangkau dan ekonomis serta metode yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh metode simulasi dan self directed video terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan Resusitasi Jantung Paru (RJP) menggunakan I-Carrer Cardiac Resuscitation Manekin pada siswa SMA anggota Palang Merah Remaja (PMR) Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimanetal dengan pendekatan prepost test with control group. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1, 3, 5 dan 8 Negeri Malang. Teknik sampling yang diguanakan adalah simple random sampling. Jumlah sampel yang terlibat adalah 104 siswa SMA anggota PMR. Peneliti membagi sample menjadi 2 (dua) kelompok dengan jumlah yang sama, yaitu kelompok simulasi (52 sampel) dan kelompok self-directed video (52 sampel). Kelompok simulasi mendapatkan pelatihan RJP yang dipandu oleh seorang instruktur, sedangkan kelompok self-directed video berlatih secara mandiri dengan melihat tayangan video pada LCD proyektor dan gadged (handphone) masing-masing. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil uji Wilcoxon antara skor pretest dan posttest pada tiap variabel (pengetahuan, sikap dan keterampilan) pada kelompok simulasi adalah 0,000 (p< 0,05) dan antara skor pretest dan posttest pada tiap variabel (pengetahuan, sikap dan keterampilan) pada kelompok self-directed video adalah 0,000 (p< 0,05). Sedangkan hasil uji Mann Whitney antara skor posttest pengetahuan (kelompok simulasi) dan posttest pengetahuan (kelompok self-directed video) memiliki nilai signifikansi (p value) = 0,468 (p>0,05), skor posttest sikap (kelompok simulasi) dan posttest sikap (kelompok self-directed video) memiliki nilai signifikansi (p value) = 0,739 (p>0,05), dan skor posttest keterampilan (kelompok simulasi) dan posttest keterampilan (kelompok self-directed video) memiliki nilai signifikansi (p value) = 0.089 (p>0,05). Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan self-directed video dalam pelatihan RJP merupakah bukan hal yang baru. Pada artikel sistematik riview yang ditulis oleh Vaillancourt, Stiell, dan Wells (2008) mencatat bukti bahwa siswa yang mengikuti pelatihan RJP menggunkan self-directed video dibandingkan dengan pembelajaran CPR di kelas secara tradisional menunjukkan hasil yang sama baiknya. Dua metode pelatihan RJP (simulasi dan self-directed video) memiliki keunikan masing-masing. Pada metode self-directed video, peserta pelatihan dapat belajar secara mandiri, hal ini menjadi sisi positif bahwa metode pelatihan ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Akan tetapi ketika peserta belajar secara mandiri, kualitas keterampilan yang diperoleh tidak dapat diidentifikasi. Hasil analisis pertanyaan pada masing-masing variabel, dapat diketahui bahwa selfdirected video lebih baik dalam meningkatkan sikap peserta tentang RJP, selfdirected video lebih baik dalam meningkatkan keterampilan dalam memeriksa respon korban dan mencari pertolongan dan pengaktifan EMS (Emergency Medical Servise). Dari analisis penelitian tersebut, peneliti menyarankan untuk mengkombinasikan metode simulasi dan self-directed video menggunakan I-Carrer Cardiac Resuscitation Manekin untuk memperoleh hasil yang efektif dan efisien.} }