@thesis{thesis, author={Umam Ahmad Syafiqul}, title ={Proses Pembuatan Kebijakan European Union (withdrawal) Act Tahun 2017 Oleh Inggris Untuk Keluar dari Uni Eropa}, year={2018}, url={http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9978/}, abstract={Uni Eropa (European Union) adalah salah satu organisasi regional terbesar di dunia. Beberapa kali ia diguncang oleh krisis namun tidak membuat anggotanya melakukan penarikan diri. Ketika masa krisis telah usai justru muncul kabar yang mengejutkan ketika Inggris menyatakan akan keluar dari Uni Eropa. Akhirnya pada Juli 2016 pemerintah Inggris mengadakan sebuah referendum untuk menanyakan pendapat masyarakat mengenai keberlanjutan keanggotaan. Bentuk pertanyaan dibuat singkat dan sederhana, yakni antara leave dan remain dari Uni Eropa. Hasil referendum memberikan angka kemenangan yang tipis untuk kubu leave. David Cameron kemudian mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri dan digantikan oleh Theresa May yang sebelumnya menjabat Menteri Dalam Negeri. May sejatinya adalah pendukung kubu remain, namun ia menjadikan upaya brexit sebagai agenda politik kabinetnya untuk menghargai demokrasi rakyat dari referendum. Namun dalam usahanya May harus mendapatkan legalitas tindakan melalui suatu kebijakan luar negeri. May kemudian mengajukan RUU kepada parlemen, yang terdiri dari House of Commons dan House of Lords, yang berisikan kebijakan untuk keluar dari Uni Eropa dengan mengacu pada pasal 50 Treaty of European Union (TEU). Akhirnya setelah melalui proses birokrasi politik dalam tubuh pemerintahan, keluarlah kebijakan untuk keluar dari Uni Eropa dengan nama European Union (withdrawal) Act. Penelitian ini cenderung pada Analitik Deskriptis. Sehingga penjelasan difokuskan pada komponen utama. Metode penelitian ini menggunakan pengambilan data primer dan sekunder.} }