@thesis{thesis, author={Setyaningsih Eny }, title ={Pengaruh L-Triptofan Terhadap Indeks Pertumbuhan Kultur Tunas Rauvulfia Spectabilis (Miq.) Boerl dan Analisis Kualitatif Reserpin Secara Kromatografi Lapis Tipis }, year={2001}, url={http://repository.ubaya.ac.id/9805/}, abstract={Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian L­-triptofan 0 mg/l, 15 mg/l terhadap indeks pertumbuhan (IP) dan kandungan reserpin kultur tunas Rauvolfia spectabilis (Miq.) Boerl. Bahan percobaan adalah tunas Rauvolfia spectabilis (Miq.) Boerl yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu. Media yang digunakan adalah Murashige and skoog (MS) yang ditambah dengan zat pengatur tumbuh BA 3,0 mg/1 dan kasein hidrolisat 100 mg/1 dan diberi perlakuan konsentrasi L-triptofan 0 mg/1 (tanpa L-triptofan) dan 15 mg/1. Pertumbuhan kultur tunas dievaluasi dengan menghitung indeks pertumbuhan (IP) secara periodik (7, 14, 21, 28, 32, 35, 42, 49, 56, 63 dan 70 hari). Kultur tunas Rauvolfia pectabilis (Miq.) Boerl. yang ditanam pada media MS tanpa L-triptofan mencapai IP maksimum pada hari ke-32 sebesar 5,2083, dan kultur tunas yang ditanam pada media MS L-triptofan 15 mg/l mencapai IP maksimum pada hari ke-56 sebesar 5,5168. Dengan kata lain kultur yang ditanam pada media MS L-triptofan 15 mg/l indeks pertumbuhannya lebih baik dibandingkan kultur tunas yang ditanam pada media MS tanpa L-triptofan. Ekstraksi dilakukan untuk mendapatkan fase kloroform. Hasil analisis KLT secara kualitatif menunjukkan bahwa kultur tunas Rauvolfia spectabilis (Miq.) Boerl.yang ditanam pada media MS tanpa L-triptofan dan yang ditanam pada media MS L-triptofan 15 mg/l memberikan intensitas warna dan noda yang hampir sama atau dengan kata lain pemberian L-triptofan 15 mg/l pada media MS tidak berpengaruh terhadap pembentukan alkaloid reserpin kultur tunas Rauvolfia spectabilis (Miq.) Boerl.} }