@thesis{thesis, author={Ismail Ismail}, title ={Studi Pengaruh Ukuran Serbuk dan Ratio Pelarut Terhadap Rendemen dan Kadar Asam Lemak Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophyllum) Pada Sintesis Biodiesel}, year={2014}, url={http://repository.ubharajaya.ac.id/9906/}, abstract={Penelitian pembuatan biodiesel ini menggunakan biji nyamplung (Callophyllum inophyllum) sebagai bahan baku. Subtstansi penelitian meliputi perlakuan pendahuluan dengan proses ekstraksi , proses esterifikasi dan proses transesterifikasi . Variabel peubah pada proses ekstraksi adalah ratio pelarut : feed adalah 3 : 1, 4 : 1 dan 5 : 1, dan ukuran serbuk nyamplung yang digunakan adalah 24-40 mesh , 40-60 mesh dan 60-80 mesh dan variabel tetap yang digunakan adalah waktu 3 jam, suhu 45° C, jenis solvent adalah n-hexane. Pada proses esterifikasi menggunakan suhu 60° C, asam klorida 6 %dan ratio mol metanol -FFA 20 : I, lama reaksi 1 jam dengan kecepatan pengadukan 400 rpm . Pada proses transest erifikasi menggunakan ratio molar metanol minyak 6 : 1, katalis NaOH 1 %, suhu 60° C, waktu 30 menit dan keceptan pengadukan 400 rpm.Proses ekstraksi minyak nyamplung yang optimum diperoleh pada ratio solvent : feed 5 : 1 dan ukuran serbuk nyamplung 40-60 mesh. Pada proses esterifikasi dapat menurunkan kadar asam lemak bebas dari 11,23% menjadi 0,38 %. Pada proses transesterfikasi didapatkan biodiesel sebesar 52,24 %. Setelah dilakukan analisa GC-MS pada biodiesel terdapat 3 Juas daerah yang dominan yaitu asam Palmitat, metil ester (34,81 %), asam Asam Oleat (50,91%), dan asam Stearat (5,62%). Kata Kunci : Minyak Nyamplung, Biodiesel dari Nyamplung, Ekstraksi} }