@thesis{thesis, author={Surdini Surdini}, title ={ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KUBIS (Brassica Oleracea L) DI KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR}, year={2018}, url={http://repository.ugr.ac.id:1015/267/}, abstract={Pertanian adalah kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang menguntungkan dan meningkatkan nilai ekonomis dari memelihara tumbuhan dan atau hewan ternak. Terdapat unsur lahan, tenaga, modal tunai, material, teknologi (skill), proses (kegiatan) dan hasil. Salah satu komoditas unggulan sayuran yang banyak dijadikan sebagai komoditas utama oleh petani untuk meningkatkan pendapatan adalah tanaman kubis. Tanaman kubis (Brassica oleracea L) merupakan tanaman sayuran subtropik yang banyak ditanam di Erofa dan Asia. Dalam budidaya, kubis adalah komoditi semusim dan secara biologi tumbuhan ini adalah dwimusim (biennial) dan memerlukan vernalisasi untuk pembungaan. Berdasarkan data dari BPS Provinsi NTB Tahun 2018, dapat diketahui bahwa Kabupaten Lombok Timur memiliki luas panen terluas dibandingkan dengan kota yang lain, dengan hasil produksi sebesar 5.930 ton dengan luas areal panen sebesar 338 Ha. Ini jelas terlihat bahwa Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi dalam mengembangankan kubis. Adapun tuuan dari penelitian ini: a). Untuk mengetahui tingkat biaya dan pendapatan usahatani kubis di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. b). Untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani kubis di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Dari 6 desa yang ada di Kecamatan Sembalun, ketiga desa tersebut merupakan desa dengan luas areal tanam kubis paling luas dibandingkan dengan desa yang lain yang ada di Kecamatan Sembalun. Penentuan petani responden dalam penelitian ini dilakukan secara Quota sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Sedangkan penentuan responden untuk masing-masing desa dilakukan secara proporsional random sampling dengan rincian sebagai berikut. Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Biaya pada usahatani kubis di Kecamatan Sembalun yaitu sebesar Rp. 20.166.569 per LLG dan pendapatan petani pada usahatani kubis di Kecamatan Sembalun adalah sebesar Rp. 15.318.121 per LLG. b). Nilai R/C sebesar 1,76 artinya bahwa usahatani kubis layak untuk dikembangkan. R/C menunjukan bahwa setiap penambahan satu satuan input akan memberikan 1,76 satu satuan output.c). Kendala-kendala pada usahatani kubis di Kecamatan Sembalun terdiri dari: serangan hama yaitu terkait sulitnya penanggulangan terhadap serangan berbagai penyakit, mahalnya ongkos buruh serta modal yang tidak memadai.} }