@thesis{thesis, author={Sirait Anggi Khaira Maulida}, title ={Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Mengatasi Sikap Prasangka Buruk Diri Siswa Di MAS Plus Al- Ulum Medan}, year={2020}, url={http://repository.uinsu.ac.id/9990/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui kondisi sikap prasangka buruk diri siswa di MAS Plus Al-Ulum Medan. 2) Mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi sikap prasangka buruk diri siswa di MAS Plus Al-Ulum Medan. 3) Mengetahui kendala-kendala layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi sikap prasangka buruk diri siswa di MAS Plus Al-Ulum Medan Adapun subjek dalam penelitian ini adalah guru BK dan siswa yang menjadi sasaran layanan bimbingan kelompok (15 siswa). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data dilakukan secara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1) melihat seberapa besar rasa yang dimiliki siswa dalam berprasangka buruk, mengetahui apa saja yang menjadi sumber timbulnya prasangka buruk diri siswa, memahami siapa saja yang menjadi sasaran prasangka buruk diri siswa. Dalam hal ini guru BK selalu bekerja sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas, wali murid dan kepala madrasah untuk mencegah akibat dari sikap prasangka buruk diri siswa. Karna akibat dari berprasangka buruk sangatlah berbahaya. 2) layanan bimbingan kelomok dimadrasah sudah sering terlaksana, guru BK juga sering memanfaatkan layanan bimbingan kelompok dimadrasah, dalam layanan bimbingan kelompok pemimpin kelompok membuka kesadaran dan pemikiran siswa akan hal-hal yang sudah terjadi selama ini mengenai prasangka buruk, setelah siswa sadar maka pemimpin layanan bimbingan kelompok memberikan cara atau suatu pengalihan agar siswa Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Mengatasi Sikap Prasangka Buruk Diri Siswa Di MAS Plus Al- Ulum Medan tidak berprasangka buruk, agar siswa dapat menahan untuk berprasangka buruk. Siswa yang sebelumnya sering berprasangka buruk dengan siapa saja dan bahkan dengan diri sendiri, setelah diberikannya layanan bimbingan kelompok, sedikit demi sedikit siswa mulai berusaha untuk berpikir positif dulu sebelum berburuk sangka 3) adapun kendala yang dihadapi oleh pemimpin kelompok dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok beberapa siswa tidk benar-benar mengikuti layanan, siswa masih mengganggap layanan ini tidak penting untuk diri sendiri. Jadi siswa tidak memahami kesadaran diri dan cara pengatasan untuk tidak berprasangka buruk.} }