@thesis{thesis, author={Kristanto Tri Unika Wahyu and Murdiyanto Danang and Redationo Nereus Tugur}, title ={Pengaruh Variasi Tekanan 15N/M² , 20N/M², 25N/M² Pada Material Komposit Serat Serabut Kelapa Dan Polypropylene (Pp) Terhadap Uji Kekerasan}, year={2020}, url={}, abstract={Material yang sering digunakan pada zaman sekarang ini kebanyakan adalah material yang sifatnya menguras sumber daya alam yang berarti tidak dapat terbaharukan, begitu juga pada saat proses pembuatannya pun yang tidak ramah lingkungan. Masih banyak juga masyarakat yang lebih banyak membuang sampah sembarangan apalagi sampah yang tidak dapat diurai karena kurangnya kesadaran dan kebersihan dari masyarakat sendiri sehingga membuat kotoran atau limbah. Berangkat dari sinilah material yang baru dibuat atau disebut komposit. Sebagai pengganti material yang tidak dapat diurai oleh alam, dengan memanfaatkan plastik jenis polypropylene (PP) yang banyak digunakan sebagai kemasan air mineral yang sering juga kita jumpai ini sebagai matriks atau pengikat dan serat serabut kelapa selama ini hanya di pandang sebagai limbah yang belum sempurna pemanfaatannya sebagai filler atau pengisi. Plastik ini di daur ulang dengan cara di lebur atau dibakar dengan temperatur 165ºC yang dilakukan di dalam alat vertical injection molding agar plastik ini tidak terbakar, selanjutnya ketika plastik sudah mencair dicampurkan dengan serat serabut kelapa pada mold kemudian di tekan dengan variasi tekanan yaitu: 15N/m², 20N/m², 25N/m². Setelah ditekan maka akan didapat material baru yang kemudian dapat di uji kekerasannya. Pada tekanan 15N/m² mempunyai nilai kekerasan shore d 47,67HD, pada tekanan 20N/m² mempunyai nilai kekerasan shore d 55,92HD dan pada tekanan 25N/m² mempunyai nilai kekerasan shore d 51,43HD. Dengan mengacu pada material plastik dan serat serabut kelapa. Sehingga material yang baru ini dapat menggantikan material selama ini digunakan sebagai ubin atau lantai. Selain itu pembuatan ini juga akan berdampak pada lingkungan sekitar karena juga membantu untuk mengurangi limbah plastik dan serat serabut kelapa, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan kedua material tersebut yang di anggap sebagai limbah.} }