@thesis{thesis, author={Muhammad and Setiyadi and Suratno }, title ={Prarencana pabrik minyak jagung dengan ekstraksi superkritis kapasitas produksi 2500 ton/tahun}, year={2017}, url={http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/11142/}, abstract={Indonesia memiliki hasil perkebunan yang cukup banyak, salah satunya perkebunan jagung. Tanaman jagung (Zea mays) merupakan tanaman pangan yang penting dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan jagung dalam industri modern sangat beraneka ragam, salah satunya diolah menjadi minyak jagung. Tujuan utama dari pendirian pabrik minyak jagung ini yakni sebagai upaya untuk mengurangi jumlah impor sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi negara. Metode yang digunakan dalam produksi minyak jagung ini adalah ekstraksi menggunakan fluida superkritis. Alasan pemilihan proses adalah karena metode ini memiliki kelebihan, yakni selektivitasnya terhadap bahan yang akan diekstraksi hanya dengan mengatur suhu dan tekanan operasinya sehingga dihasilkan minyak jagung dengan kemurnian yang tinggi. Selain itu, fluida yang dipakai ramah lingkungan serta dapat di-recycle untuk digunakan kembali pada proses selanjutnya sehingga murah dan menghemat biaya. Uraian proses produksi minyak jagung diawali dengan pemisahan kulit dan tongkol jagung, serta dilakukan pengecilan ukuran biji jagung. Proses dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan fluida superkritis, lalu dilakukan pemisahan antara CO2 dan minyak. Minyak selanjutnya dipucatkan dan dideodorisasi untuk menghilangkan bau dan kotoran yang tidak diinginkan sehingga diperoleh produk akhir berupa minyak jagung yang layak untuk dipasarkan. Prarencana pabrik minyak jagung dengan ekstraksi superkritis ini memiliki rincian sebagai berikut: Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) Produksi : Minyak Jagung Kapasitas produksi : 2.500 ton/tahun Waktu operasi : 300 hari/tahun Masa konstuksi : 2 tahun Waktu mulai beroperasi : 2020 Bahan baku : Jagung Kapasitas bahan baku : 58.942 ton/tahun Utilitas : Air sebesar 87,02 m3/hari, listrik sebesar 1121,8 kW/bulan, Batubara sebesar 3630 kg/tahun, dan solar sebesar 37,44 m3/tahun. Jumlah tenaga kerja : 109 orang Lokasi pabrik : Kec. Plumpang, Kab. Tuban, Jawa Timur Analisa ekonomi : Modal Tetap (FCI) : Rp 62.410.653.600 Modal Kerja (WCI) : Rp 16.347.190.000 Biaya Produksi Total (TPC) : Rp 224.451.036.000 Rate of Return (ROR) sebelum pajak : 24,51% Rate of Return (ROR) sesudah pajak : 18,61% Pay Out Time (POT) sebelum pajak : 4,34 tahun Pay Out Time (POT) sesudah pajak : 5 tahun Break Event Point (BEP) : 40,14% Kelayakan pabrik ini dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu dari segi proses, peralatan, lokasi, dan ekonomi. Dengan melihat dari berbagai segi terutama untuk segi ekonomi, dimana Rate of Return Investment setelah pajak yaitu 18,61% lebih besar dari suku bunga bank (10%) dan memenuhi nilai mar (Minimum Acceptable Return of Investment) yang dipilih untuk pabrik minyak jagung yaitu antara 10 ? 44%. Oleh sebab itu, prarencana pabrik minyak jagung dengan ekstraksi superkritis layak didirikan secara teknis dan ekonomis.} }