@thesis{thesis, author={Florentia Yuni and Joy Aaron }, title ={Gambaran subjective well-being pada worship leader di Gereja BN}, year={2019}, url={http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/20231/}, abstract={Dewasa ini profesi sebagai worship leader sudah tergolong sebagai pekerjaan khususnya bagi gereja-gereja yang bersikap profesional, karena menjadi seorang worship leader mendapatkan pengahasilan Tarigan dan Kusumawati (2013) yang berjudul pengaruh pemimpin ibadah dan music terhadap mutu ibadah minggu di sebuah gereja di Jogjakarta manyatakan bahwa memang pemimpin ibadah atau worship leader dan musik yang ada sangat mempengaruhi mutu dari sebuah ibadah. Hal ini membuat profesi sebagai worship leader tidak semudah yang dibayangkan karena sangat mempengaruhi mutu dari sebuah ibadah. Sehingga dapat dikatakan bahwa tugas dan peran worship leader tidaklah mudah. Tuntutan-tuntutan tersebut akan mempengaruhi well being mereka. Compton (2005:189) menyatakan bahwa seseorang dengan kondisi psikologis yang baik dapat meningkatkan well-beingnya. Seseorang yang memiliki well-being yang baik akan mengalami kebahagiaan (Seligman 2002). Diener (2003) mengatakan bahwa yang dimaksud subjective well-being merupakan suatu bentuk evaluasi bagaimana orang menilai kehidupan mereka, baik saat ini dan untuk waktu yang lebih lama seperti selama setahun terakhir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe fenomenologis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah induktif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Informan dalam penelitian ini merupakan tiga worship leader di gereja BN selama lebih dari tiga tahun. Hasil dari penelitian ini menggambarkan subjective well-being pada worship leader baik karena memiliki kepuasan hidup, afek positif yang baik. Selain itu muncul dukungan sosial yang mempengaruhi subjective well-being pada worship leader. Kata kunci: Subjective well-being, worship leader, kepuasan hidup, afek positif, dukungan sosial.} }