@thesis{thesis, author={Brigitta Revia Sandy and Dean Joshua and Nanang }, title ={Problematika dalam tahapan Strategi City Branding Bangga Surabaya: Studi kasus di pemerintah kota Surabaya}, year={2019}, url={http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/20414/}, abstract={Penelitian ini melihat bagaimana strategi Humas yang digunakan untuk melakukan city branding Kota Surabaya melalui media sosial Bangga Surabaya. Dimana dalam city branding terdapat tiga konsep utama yaitu identitas, komunikasi, dan citra yang semuanya tertuang didalam konten yang di produksi oleh Humas Kota Surabaya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif dengan wawancara dan observasi yang berkaitan dengan strategi Humas Kota Surabaya dalam melakukan city branding Kota Surabaya melalui media sosial Bangga Surabaya. Dalam melaksanakan strategi city branding, Humas tidak hanya menggunakan media sosial saja akan tetapi juga melalui media cetak berupa majalah yang mana setiap bulannya terbit yang mana berisi semua informasi tentang Kota Surabaya, lalu ada press realese bagi awak media lainnya dalam membuat berita tentang Kota Surabaya. Akan tetapi muncul problem dimana media cetak mulai ditinggalkan dan masyarakat berpindah menggunakan media sosial sehingga informasi yan disampaikan kepada masyarakat tidak tersebar dengan maksimal. Berdasarkan penelitian ini, peneliti mendapatkan tahapan strategi dari Humas dalam membuat konten city branding di media sosial mulai dari kegiatan mencari data di lapangan (fact finding), lalu membuat perencanaan (planning) sebuah konten, setelah itu mengkomunikasikan ke masyarakat (communicating) dalam bentuk konten di media sosial baik berupa foto ataupun video, yang pada akhirnya melakukan sebuah evaluasi (evaluating) untuk dapat menjadi bahan pembelajaran konten berikutnya. Dalam pelaksanaannya muncul kembali beberapa masalah dalam hal perjalanan strategi ini. Fakta yang tidak dilakukan verifikasi dengan mengechek kembali kebenaran di lapangan, city branding yang berfokus kepada Walikota, hingga tidak berjalannya komunikasi dua arah dengan masyarakat.} }