@thesis{thesis, author={Galuh Nawang and Nerita Chusnul Putri and Wahyu Dewi }, title ={Pengaruh penggunaan metotreksat terhadap kadar enzim hepatik pasien reumatoid artritis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya}, year={2019}, url={http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/20659/}, abstract={Reumatoid Artritis (RA) merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi. Pada RA sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi normal. RA menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan di sendi - sendi tangan dan kaki. RA memiliki dampak negatif pada kemampuan melakukan kegiatan sehari - hari, dan cenderung mengarah ke disabilitas dan mortalitas bila tidak terkontrol dengan memadai. Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARDs) merupakan landasan pengobatan RA yang menargetkan jalur peradangan yang bertanggung jawab untuk pembengkakan dan kerusakan sendi. Dalam beberapa dekade terakhir, Metotreksat (MTX) telah menjadi pilihan utama pengobatan untuk RA. Telah terbukti efektif dengan risiko yang relatif rendah. MTX terbukti memiliki tingkat retensi jangka panjang yang lebih baik daripada DMARDs lainnya. Efek samping adalah alasan umum untuk penghentian MTX, diantaranya termasuk hepatotoksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan MTX terhadap timbulnya gangguan hepar dengan mengukur kadar SGOT dan SGPT pasien RA di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dimana nilai normal 5 - 40 IU/L untuk SGOT dan 5 - 35 IU/L untuk SGPT. Pada 50 sampel terdiri dari 48 wanita dan 2 laki - laki pada awalnya memiliki nilai SGOT dan SGPT normal. Sampel memperoleh terapi MTX selama 6 bulan. Hasil uji Paired T-Test didapatkan nilai p kadar SGOT dan SGPT sebelum dan sesudah terapi masing - masing sebesar 0,000 ± 2,626 SD dan 0,000 ± 3,790 SD. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan metotreksat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kadar SGOT dan peningkatan SGPT pasien RA di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.} }