@thesis{thesis, author={Edith Maria and Lisa and Sancha Melarisa }, title ={Hubungan perawakan pendek dengan perkembangan motorik pada anak usia 2-5 tahun}, year={2019}, url={http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/20702/}, abstract={Latar Belakang : Perawakan pendek adalah anak dengan tinggi badan < -2SD berdasarkan umur. Data epidemiologi menunjukkan bahwa Indonesia memiliki persentase balita dengan perawakan pendek yang cukup besar. Terdapat perkembangan motorik yang pesat pada anak usia 2 tahun atau lebih, sehingga apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan, perkembangan anak juga dapat mengalami gangguan terutama perkembangan motorik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara perawakan pendek dan perkembangan motorik pada anak usia 2-5 tahun. Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional serta consecutive sampling. Terdapat 236 subyek penelitian. Tinggi badan diukur menggunakan stadiometer dan penilaian perawakan pendek menggunakan kurva WHO. Penilaian perkembangan motorik dilakukan menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan 95% (?=0,05). Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan tetapi lemah (P = 0,000; phi = 0,377) antara perawakan pendek dan perkembangan motorik pada anak usia 2-5 tahun Kesimpulan : Perawakan pendek memiliki hubungan signifikan dengan perkembangan motorik anak usia 2-5 tahun.} }