@thesis{thesis, author={Elvania Novianti 122017060P}, title ={PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL SECARA ELEKTROLISIS}, year={2019}, url={http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/9128/}, abstract={Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dapat diperoleh dari minyak tumbuhan, lemak hewan atau minyak bekas oleh karena itu biodiesel digolongkan sebagai bahan bakar yang dapat diperbarui. Secara umum, biodiesel dibuat dari reaksi transesterifikasi, yakni reaksi alkohol dengan trigliserida membentuk metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Dalam pembuatan biodiesel ini digunakan bahan baku minyak jelantah yang berasal dari pecel lele di sekitar wilayah Sukabangun 2, Palembang, Sumatera Selatan dengan kadar FFA yang didapatkan yaitu sebesar 1,9 % sehingga langsung dilakukan proses transesterifikasi dengan menggunakan metode elektrolisis. Penelitian ini dilakukakan dengan mereaksikan 100 mL minyak jelantah dan metanol dengan bantuan katalis NaOH 1% dan campuran NaCl (0,56wt%) dan aquadest (2 %wt). Pada tahap transesterifikasi dilakukan variasi tegangan listrik dengan variasi 6 V, 9 V, dan 12 V serta rasio volume metanol 20%, 30% dan 40%. Melalui percobaan ini didapatkan yield biodiesel yang paling tinggi pada variasi tegangan listrik 12 V dan rasio volume metanol 20% yaitu sebesar 38,3%. Hasil akhir dari penelitian ini, dari kedua variabel yang divariasikan yaitu tegangan arus listrik dan rasio metanol dapat dikonklusikan bahwa tidak semua parameter sesuai dengan SNI dimana viskositas yang didapatkan sebesar 43,283 cSt sedangkan SNI (2,3 ? 6,0 cSt). Untuk densitas nya memenuhi standar hanya saja sedikit diatas standar yaitu 904 g/cm3 untuk SNI (850-890 g/cm3). Untuk angka cetane memenuhi standar yaitu 87,3 dimana SNI (min 51).} }