@thesis{thesis, author={Sucahyo Hetty Rahmawati}, title ={Pemetaan lahan terbangun kawasan perkotaan menggunakan indeks kekotaan dan area terbangun di Kota Batu dan Kota Pasuruan (studi komparasi) / Hetty Rahmawati Sucahyo}, year={2019}, url={http://repository.um.ac.id/100095/}, abstract={RINGKASAN Sucahyo Hetty Rahmawati. 2019. Pemetaan Lahan Terbangun Kawasan Perkotaan Menggunakan Indeks Kekotaan dan Area Terbangun di Kota Batu dan Kota Pasuruan (Studi Komparasi . Skripsi. Jurusan Geografi Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Ike Sari Astuti S.P. M.Nat. Res. St. Ph.D (II) Purwanto S.Pd M.Si. Kata Kunci lahan terbangun landsat EBBI NDBI UI IBI LCM Seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pertambahan jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan tempat tinggal pangan dan lapangan pekerjaan seperti Kota Batu dan Kota Pasuruan. Semakin berkembangnya perekonomian sebuah kawasan ditandai dengan perubahan lahan kosong maupun pertanian menjadi kawasan terbangun. Namun ketersedian lahan semakin lama akan semakin berkurang. Jika tidak dikelola dan diatur dengan baik perubahan tutupan lahan dapat menyebabkan banyaknya kawasan terbangun non pemukiman dan ketersedian lahan untuk pemukiman semakin sedikit. Perlu dilakukan perencanaan wilayah yang baik dan efisien untuk wilayah perkotaan. Data spasial dan citra satelit dapat digunakan sebagai alternatif untuk melakukan pemetaan dan pemantauan pertumbuhan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkomparasi indeks-indeks kekotaan dan area terbangun yaitu EBBI NDBI UI dan IBI untuk kemudian ditentukan yang terbaik. Penelitian ini juga mengkajai stabilitas dan hubungan antara indeks-indeks tersebut dengan faktor lingkungan berupa kemiringan lereng elevasi dan suhu. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk memprediksi distribusi lahan terbangun di Kota Batu tahun 2028. Ekstraksi piksel lahan terbangun dilakukan pada software ArcGIS 10.4 menggunakan tool map algebra. Piksel yang dikategorikan sebagai lahan terbangun harus memenuhi persentase 60% pada saat survei lapangan. Indek-indeks EBBI NDBI UI dan IBI diuji akurasi menggunakan matriks kesalahan serta dikaji stabilitasnya menggunakan citra secara temporal. Indeks dengan akurasi dan stabilitas terbaik digunakan sebagai dasar pembuatan peta distribusi lahan terbangun di Kota Batu yang kemudian dilakukan prediksi distribusi lahan terbangun tahun 2028 menggunakan LCM pada Idrisi Selva 17. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa EBBI merupakan indeks yang memiliki akurasi tertinggi pada kedua wilayah kajian yaitu 85 % untuk Kota Batu dan 89 17 % untuk Kota Pasuruan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa EBBI merupakan indeks paling stabil ketika diuji secara temporal. Faktor-faktor lingkungan terutama kemiringan lereng dan elevasi memiliki hubungan yang kuat terhadap nilai indeks yang diterapkan. Sehingga perlu dipertimbangkan dalam penerapan indeks di wilayah yang memiliki variasi topografi. Hail pemodelan menunjukkan hasil akurasi sebesar 80 31 %. Perkembangan Kota Batu berdasarkan pemodelan LCM diketahui menuju Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Batu. } }