@thesis{thesis, author={Dewi Yuni Agreini }, title ={Hubungan antara kecerdasan emosional dan depresi remaja kelas XI SMA Negeri 2 Ponorogo / Dewi Yuni Agreini}, year={2009}, url={http://repository.um.ac.id/100419/}, abstract={Konsep kecerdasan emosional yang diajukan oleh Goleman (2004) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi akan mampu menguasai diri mengelola emosi memotivasi diri dan mengarahkan dirinya untuk lebih produktif dalam berbagai hal yang dikerjakan. Sedangkan apabila kecerdasan emosionalnya rendah maka orang akan menjadi cemas menyendiri sering takut merasa tidak dicintai merasa gugup sedih dan depresi. Penelitian deskriptif dan korelasional ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional remaja kelas XI SMA Negeri 2 Ponorogo depresi remaja kelas XI SMA Negeri 2 Ponorogo dan mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan depresi remaja kelas XI SMA Negeri 2 Ponorogo. Populasi penelitian ini adalah remaja kelas XI SMA Negeri 2 Ponorogo yang berjumlah 272 siswa dengan sampel sebanyak 112 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala kecerdasan emosional dan skala depresi. Teknik analisis yang digunakan adalah persentase dan korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan banyak (70 5%) remaja yang memiliki kecerdasan emosional tergolong sedang cukup banyak (66 9%) remaja yang memiliki tingkat depresi tergolong sedang dan ada hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan depresi pada remaja kelas XI SMA Negeri 2 Ponorogo. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada a) Kepala Sekolah agar dapat menetapkan dan mengembangkan program-program yang dapat menunjang kecerdasan emosional remaja b) konselor hendaknya terus dapat meningkatkan perhatiaan dan layanan bimbingan pribadi informasi dan sosial kepada siswa c) guru diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan emosional di samping mengajarkan materi pelajaran d) peneliti selanjutnya hendaknya mengadakan penelitian dengan menggunakan teknik penelitian yang lebih beragam (wawancara dan observasi) sehingga data yang diperoleh lebih maksimal dan dapat dikembangkan lebih luas lagi. } }