@thesis{thesis, author={Subaidah SM. S.}, title ={Perbedaan persepsi guru dan siswa tentang kinerja konselor terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 2 Bangkalan / S. Subaidah SM}, year={2009}, url={http://repository.um.ac.id/100504/}, abstract={Persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang menjadi sadar akan keadaan atau peristiwa di lingkungan sekitar sebagai akibat terjadinya persentuhan indera manusia dengan obyek sekelilingnya. Persepsi guru dan siswa adalah tanggapan dan penilaian yang diberikan guru dan siswa tentang kinerja konselor terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Persepsi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain suasana hati pengalaman masa lalu dorongan yang ada pada diri individu seperti ingatan motivasi daya tangkap kecerdasan dan harapan-harapan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) Persepsi guru tentang kinerja konselor terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 2 Bangkalan (2) Persepsi siswa tentang kinerja konselor terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 2 Bangkalan (3) Perbedaan persepsi guru dan siswa tentang kinerja konselor terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 2 Bangkalan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bangkalan. Sampel penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI tahun 2008/2009. Teknik pengambilan sampel guru dan siswa menggunakan Proporsional Random Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase dan analisis uji-t. Intrumen yang digunakan adalah angket terstruktur. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa sedikit (40 0%) guru yang mempunyai persepsi tentang kinerja konselor cukup banyak (54 3%) termasuk dalam kriteria tepat dalam persepsi tentang kinerja konselor sangat sedikit (5 7%) yang kurang tepat dan sangat sedikit (0%) yang mempunyai persepsi tentang kinerja konselor tidak tepat. Adapun persepsi siswa tentang kinerja konselor menunjukkan bahwa sangat sedikit (3 1%) siswa yang mempunyai persepsi tentang kinerja konselor sangat tepat sangat banyak siswa (87 7%) tepat dalam persepsi tentang kinerja konselor sangat sedikit siswa (9 2%) yang termasuk dalam kriteria kurang tepat dalam persepsi tentang kinerja konselor yang sangat sedikit (0%) siswa yang mempunyai persepsi tentang kinerja konselor tidak tepat. Hasil analisis menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi yang lebih tepat/lebih unggu/lebih baik mengenai kinerja konselor bila dibandingkan siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi guru dan siswa tentang kinerja konselor terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 2 Bangkalan. Konselor diharapkan mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya yang berhubungan dengan tugas-tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Selanjutnya konselor hendaknya mengembangkan bimbingan dan konseling terutama dalam kaitannya bekerjasama dengan personil sekolah (guru) dan siswa. Hal itu demi kelancaran program yang telah direncanakan konselor sehingga dengan kerja sama yang baik maka tugas perkembangan akan tercapai dengan optimal. Bagi peneliti lanjutan perlu dilakukan dengan melibatkan variabel-variabel yang lebih banyak dan wilayah penelitian yang lebih luas.} }