@thesis{thesis, author={Amarini Siska}, title ={Pelatihan sikap hidup produktif untuk mengurangi kecemasan terhadap kematian pada manula / Siska Amarini}, year={2010}, url={http://repository.um.ac.id/100527/}, abstract={ABSTRAK Amarini Siska. 2008. Pelatihan Sikap Hidup Produktif Untuk Mengurangi Kecemasan Terhadap Kematian Pada Manula. Skripsi. Program Studi Psikologi Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs. Alwisol M.Pd (2) Diantini Ida Viatrie M.Si Kata Kunci kecemasan terhadap kematian. Memasuki usia tua merupakan masa-masa yang penuh gejolak bergesernya fungsi-fungsi sosial masa pensiun dan penurunan kondisi tubuh dapat menimbulkan perasaan galau tersendiri. Pada saat ciri-ciri penuaan akhir seperti uban rapuh bahkan penyakit datang maka kecemasan lain akan tumbuh yaitu cemas akan datangnya ajal yang menjemput. Ketidaksiapan mental untuk kematian hampir dialami oleh seluruh manusia entah itu akibat takut akan rasa sakitnya mati kehidupan sesudah mati takut meninggalkan kejayaan di dunia maupun tidak siap melepaskan sanak keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengurangi tingkat kecemasan terhadap kematian yang lansia rasakan (2) mengajarkan dan membiasakan sikap hidup produktif bagi lansia dan (3) Mengembangkan sebentuk pelatihan untuk mengisi waktu luang lansia sekaligus dapat menyehatkan mental dengan menurunkan kecemasan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis pre-experimental yang mengunakan pre-test dan post-test tanpa adanya kelompok kontrol dengan subyek penelitian orang lanjut usia yang mana berdasarkan teori-teori adalah diatas umur 55/60 tahun menempati panti jompo tresna wredha-jember masih mampu beraktifitas ringan dan sanggup berinteraksi sosial. Instrumen yang digunakan yaitu skala ketakutan terhadap kematian collet-lester dengan model skala likert dan modul pelatihan sikap hidup produktif. Analisis data yang digunakan adalah paired sample T-test. Uji normalitas digunakan one sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0 05 yang didapatkan untuk pre-test 0 200 dan post-tes 0 165 sehingga data dapat dikatakan berdistribusi normal. Dari hasil uji analisis dapat diketahui bahwa hasil t hitung 2 883 dengan taraf signifikansi 0 018 (lebih kecil dari 0 05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak yang artinya ada penurunan hasil skor post-test terhadap pre-test skala ketakutan terhadap kematian collet-lester. Hasil t hitung positif berarti menunjukkan rata-rata sebelum pelatihan sikap hidup produktif taraf kecemasan lebih tinggi dari sesudah pelatihan sehingga dapat disimpulkan bahwa taraf kecemasan subjek setelah pelatihan menurun dari sebelum diadakannya pelatihan sikap hidup produktif. Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang diberikan adalah 1) Bagi lansia disarankan untuk memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani serta berusaha tetap produktif sebagai usaha untuk sedikit mengurangi kecemasan terhadap kematian. 2) Bagi pihak lembaga sosial dan pemerhati lansia diharapkan terus mengembangkan usaha-usaha untuk mensejahterakan lansia baik lahir maupun batin. (3) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mengembangkan penelitian maupun pelatihan berikutnya untuk mengatasi kecemasan baik terhadap kematian maupun kecemasan lain } }