@thesis{thesis, author={Rahayu Anggita Ika}, title ={Hubungan antara dukungan sosial dengan perilaku altruistik pada narapidana wanita di lembaga permasyarakatan klas IIA Malang / Anggita Ika Rahayu}, year={2010}, url={http://repository.um.ac.id/100680/}, abstract={ABSTRAK Rahayu Anggita Ika. 2010.. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Perilaku Altruistik pada Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Malang. Skripsi. Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Dra. Sri Weni Utami M.Si (II) Diyah Sulistyorini S.Psi M.Psi Kata Kunci Dukungan Sosial Perilaku Altruistik Narapidana Wanita Menganalisa masalah kejahatan wanita merupakan suatu masalah sosial yang sangat meresahkan. Banyaknya kaum wanita yang melakukan tindak kejahatan semakin jelas terlihat dari jumlah angka tahanan dan narapidana yang bertambah setiap harinya di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Malang. Adanya dukungan dari lingkungan dapat mempengaruhi perilaku individu sehingga mencegah adanya ketegangan dan mengurangi resiko timbulnya gangguan fisik maupun psikis. Lingkungan sosial dan empati salah satu faktor pencetus adanya perilaku altruistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial gambaran perilaku altruistik dan hubungan antara dukungan sosial dengan perilaku altruistik pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Malang. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan penelitian deskriptif-korelasional terhadap 100 narapidana wanita yang dipilih dengan metode purposive sampling dari populasi sebanyak 254 narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Malang. Data dikumpulkan dengan skala dukungan sosial dan skala perilaku altruistik. Reliabilitas skala dukungan sosial sebesar 0 834 sedangkan skala perilaku altruistik sebesar 0 912. Data dianalisis dengan uji analisa deskriptif dan analisa korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Malang dengan dukungan sosial rendah sebanyak 8 orang sedang 80 orang dan tinggi 12 orang. Sedangkan narapidana wanita dengan tingkat perilaku altruistik tinggi sebanyak 84 orang dan rendah 5 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial dan perilaku altruistik pada narapidana wanita Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Malang masih kurang baik. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial dengan perilaku altruistik dengan koefisien sebesar rxy 0 568 dengan R2 0 323. Hal ini berarti ada hubungan positif antara dukungan sosial dan perilaku altruistik. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan (1) bagi narapidana wanita disarankan untuk membuka diri dan lebih beradaptasi dengan lingkungan baru di dalam Lapas. (2) bagi Lapas disarankan untuk memberi ruang dukungan serta adanya kegiatan positif seperti training keterampilan sosial pada narapidana wanita. Peran Psikolog di dalam LP juga dirasa penting untuk dapat mendampingi dan membimbing para narapidana. (3) bagi keluarga disarankan untuk dapat lebih memberi dukungan dalam bentuk moril maupun materiil serta meningkatkan frekuensi kunjungan ke Lapas sehingga narapidana wanita tetap merasa dihargai dan dihormati. (4) bagi peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian secara lebih lengkap dan komprehensif dengan menambahkan variabel-variabel yang mempengaruhi dukungan sosial dan perilaku altruistik. } }