@thesis{thesis, author={Sari Ayu Puspita}, title ={Dinamika kelompok chums tomat, chums wartelity dan clique J-force pada siswa Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) di SMAN 4 Malang / Ayu Puspita Sari}, year={2010}, url={http://repository.um.ac.id/100698/}, abstract={Kata Kunci Dinamika Kelompok RSBI Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain dalam kehidupan sehari-harinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia selalu memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan sesamanya. Melalui hubungan dengan sesama dan interaksi tersebut dapat terbentuk suatu kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok merupakan hal penting dalam kehidupan remaja. Dengan kelompok remaja dapat mengekspresikan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk (I). Untuk mengetahui bentuk kelompok sosial siswa RSBI di SMAN 4 Malang. (II) Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya kelompok sosial siswa RSBi di SMAN 4 Malang. (III) Untuk mengetahui proses terebentuknya kelompok sosial siswa RSBI di SMAN 4 Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dalam pelaksanaannya. Pada hakikatnya penelitian fenomenologi adalah upaya untuk menjawab pertanyaan Bagaimanakah struktur dan hakikat pengalaman terhadap suatu gejala bagi sekelompok manusia Penelitian dilakukan di SMAN 4 Malang Jl. Tugu Utara no 1 Malang. Waktu penelitian 22 Maret-28 April 2010. Subjek penelitian sejumlah 9 orang siswa kelas X RSBI yang merupakan anggota dari chums Tomat chums Wartelity dan clique J-Force. Temuan penelitian yang didapat adalah bentuk kelompok sosial siswa RSBI yang menonjol tidak berbeda jauh dengan kelompok sosial kelas reguler. Kelompok yang tampak adalah chump kelompok terorganisir club dan clique. Namun dari kesemuanya yang paling menonjol adalah geng dan club. Pada siswa RSBI terdapat 2 chuns yaitu Tomat dan Wartelity. Terdapat 1 clique yang menonjol yaitu J-Force. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah masih adanya sedikit kesenjangan antara anggota kelompok sosial siswa RSBI dan antar kelompok sosial siswa RSBI. Labeling yang dilakukan telah membentuk kelompok-kelompok siswa dan menimbulkan dinamika kelompok yang berbeda-beda. Hendaknya pihak sekolah juga memperhatikan hal tersebut tidak hanya perkembangan akademis tetapi juga perkembangan sosial dari warga sekolahnya. } }