@thesis{thesis, author={Nur Andi Nuraedah}, title ={Kecenderungan cinderella complex pada remaja dengan pola pengasuhan budaya Bugis / Andi Nuraedah Nur}, year={2011}, url={http://repository.um.ac.id/100731/}, abstract={Kata Kunci Kecenderungan Cinderella Complex Pola Asuh Budaya Bugis. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Melalui kebudayaan perilaku diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Salah satu aspek yang ikut membentuk kecenderungn Cinderella Complex adalah pola pengasuhan dengan bentukkan budaya. Anak biasanya diasuh berdasarkan perilaku yang diterima oleh lingkungan berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kecenderungan cinderella complex pada remaja pola pengasuhan budaya bugis. Jenis penelitiannya adalah kualitatif etnografi keinginan untuk mempelajari budaya bugis dalam pengaruh perkembangan karakter dan psikis anak remaja dalam bentukan keluarga budaya Bugis dan ingin mengetahui bagaimana keluarga Bugis itu sendiri memberi konsep tentang dunia pendidikan yang sedang diterapkan aturan-aturan apa saja yang dilakukan dalam merespon lingkungan dimana mereka hidup. Penelitian dilakukan di kota Watampone kabupaten Bone Provinsi Sulawesi-Selatan. Waktu penelitian 10 Maret- 30Juli 2010. Subjek penelitian yang dilakukan pada 3 (tiga) subyek anak remaja yang berada pada daerah dimana nilai-nilai tradisional masih dipegang teguh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dibantu dengan observasi sebagai pelengkap. Sementara keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengasuhan budaya Bugis sangat kuat pengaruh adanya indikasi-indikasi kecenderungan cinderella complex pada remaja putri yang diasuh dengan pola pengasuhan ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan kepribadian anak yang memiliki ketergantungan cukup besar pada orangtua ataupun orang-orang disekitarnya. Pola Asuh budaya Bugis adalah pola pengasuhan yang bias gender yang membedakan hak dan kewajiban anak berdasarkan perbedaan jenis kelamin dan bukan berdasarkan minat dan kemauan anak. Dengan pengasuhan yang bias gender ini para subyek dibiasakan dan dikondisikan untuk merasa berbeda dengan anggota keluarga lain yang laki-laki. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pola pengasuhan yang bias gender sebagaimana yang diterapkan di suku Bugis terdapat kecenderungan cinderella Complex pada anak sehingga perlu kerjasama semua pihak untuk memperbaiki pemahaman orangtua maupun anak mengenai pentingnya kesetaraan gender.} }