@thesis{thesis, author={Nabilah Salma}, title ={Hubungan pola menstruasi, status gizi, dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di Madrasah Aliyah Negeri Kota Batu / Salma Nabilah}, year={2019}, url={http://repository.um.ac.id/99640/}, abstract={RINGKASAN Nabilah Salma. 2019. Hubungan Pola Menstruasi Status Gizi dan Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Madrasah Aliyah Negeri Kota Batu. Skripsi Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) dr. Hartati Eko Wardani MSi.Med (II) drg. Rara Warih Gayatri M.PH Kata Kunci kejadian anemia pola menstruasi status gizi tingkat pengetahuan Anemia adalah suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin turun dan dibawah nilai batas yang ditetapkan akibatnya dapat merusak kapasitas darah yang digunakan untuk mengangkut oksigen dalam tubuh. Salah satu penyebab anemia paling umum adalah defisiensi besi. Prevalensi anemia sebagian besar disebabkan karena defisiensi zat besi. Diperkikaran sekitar 50% anemia pada wanita di seluruh dunia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Berdasarkan data Riskesdas (2018) menurut kelompok umur penderita anemia berusia 15-24 tahun sebesar 84 6%. Secara khusus kekurangan zat besi juga dapat menyerang pada kalangan remaja. Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor apakah yang berhubungan denga kejadian anemia pada remaja putri di Madrasah Aliyah Negeri Kota Batu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pola menstruasi yang terdiri dari siklus menstruasi dan lama menstruasi status gizi dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di Madrasah Aliyah Negeri Kota Batu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah survei bentuk observasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 78 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner alat ukur Hb digital timbangan berat badan dan microtoice. Analisis data menggunakan chi square dengan derajat kemaknaan ( 945 5%) 0 05 Berdasarkan hasil analisis data dipeoleh nilai chi square status gizi p 0 0023 (p 0 05) (PR 0 47 0 45 0 3) siklus menstruasi p 0 257 (p 0 05) (PR 1 0 69) lama menstruasi p 0 709 (p 0 05) (PR 1 14) dan tingkat pengetahuan p 0 538 (p 0 05) (PR 1 2 1). Dapat disimpulkan bahwa variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia adalah status gizi. Sedangkan yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia adalah lama menstruasi siklus menstruasi dan tingkat pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut saran yang dapat diberikan bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengukur volume darah yang keluar saat responden mengalami menstruasi serta dengan menambahkan variabel yang belum diteliti oleh penelitian ini. } }