@thesis{thesis, author={Indarti Nur Astuti }, title ={Analisis persepsi masyarakat, dinamika dan tingkat perkembangan wilayah di Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis Kabupaten Malang / Indarti Nur Astuti}, year={2009}, url={http://repository.um.ac.id/99645/}, abstract={Pembangunan wilayah merupakan suatu usaha atau cara dalam rangka kemajuan suatu wilayah baik secara fisik maupun non fisik. Perbedaan interaksi dalam pembangunan antar wilayah menimbulkan disparitas antar kawasan. Pembangunan wilayah di Desa Sekarpuro terjadi kesenjangan wilayah (disparitas kawasan) antar wilayah dalam satu desa. Kesenjangan tersebut berupa perbedaaan dalam bentuk tingkat pelayanan (infrastruktur) antara bagian barat dan timur. Pada bagian barat cenderung lebih maju. Sedangkan pada bagian timur cenderung tertinggal. Faktor penyebabnya adalah letak abstrak tingkat pendidikan kegiatan ekonomi yang berbeda. Di bagian barat relatif berdekatan dengan Kota Malang sehingga aksesibilitasnya tinggi tingkat pendidikan minimal SMA dan kegiatan ekonomi pada sektor perdagangan. Sedangkan di bagian timur berdekatan dengan Kecamatan Pakis tingkat pendidikan minimal SD kegiatan ekonomi pada sektor pertanian. Kondisi ini secara langsung berdampak terhadap penilaian status desa yaitu Desa Swakarya dengan tingkat Desa Mula. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskiripsikan tingkat perkembangan pembangunan desa. Ada tiga hal yang dideskripsikan yaitu (1) persepsi masyarakat tentang pengembangan pembangunan (2) dinamika dan arah pengembangan wilayah dalam kurun waktu lima tahun terakhir dan (3) tingkat perkembangan desa lima tahunan di Desa Sekarpuro. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menganalisis persepsi masyarakat dan pembangunan wilayah pedesaan terhadap dinamika dan arah pengembangan wilayah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan survei. Data primer berupa angket sedangkan data sekunder berupa data monografi desa dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2002-2006). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified sampling sedangkan pengambilan responden dilakukan dengan cara purposive random sampling. Analisis data menggunakan teknik skoring. Kegiatan analisis data di mulai dari penentuan skore kemudian perhitungan kategori skoring. Data yang telah diolah dimasukkan ke dalam kategori tersebut kemudian dideskripsikan berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) berdasarkan persepsi masyarakat Desa Sekarpuro termasuk kategori sedang berkembang. (2) Berdasarkan dinamika dan arah pengembangan wilayah Desa Sekarpuro termasuk kategori sedang berkembang. Sedangkan (3) berdasarkan tingkat perkembangan desa lima tahunan Desa Sekarpuro termasuk kategori Desa Tingkat Lanjut dan Desa Cepat Berkembang. Berdasarkan hasil analisis tingkat perkembangan pembangunan desa di Desa Sekarpuro menunjukkan adanya perubahan status desa dari Desa Swakarya menjadi Desa Swasembada. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan (1) pembangunan infrastruktur desa terutama jenis perkerasan jalan antar dukuh tidak sama dikarenakan jumlah dana perbaikan dari swadaya masyarakat berbeda. Solusinya adalah perlu adanya musyawarah bersama (aparakat dan masyarakat desa) dalam menentukan jenis perkerasan jalan yang sesuai dengan kondisi dukuh. (2) lokasi pembangunan pasar kurang efektif. Lokasi pembangunan pasar dekat dengan sekolah dan saluran irigasi. Penempatan lokasi pembangunan pasar sebaiknya berada di perbatasan antara dukuh Ngadipuro Lor dan Sawojajar II. Pada kawasan tersebut dekat dengan kawasan Kota Malang sehingga dimungkinkan akses aksibilitas relatif tinggi. (3) Pada kesehatan masyarakat terutama Polindes seharusnya diadakan tiga kali dalam satu bulan. Selama ini Polindes hanya diadakan satu kali dalam satu bulan. } }