@thesis{thesis, author={Prabawati Anggriani Septia}, title ={Kondisi sosial ekonomi dan kontribusi pendapatan pedagang objek wisata terhadap keluarga di telaga Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo / Anggriani Septia Prabawati}, year={2012}, url={http://repository.um.ac.id/99877/}, abstract={Kata kunci kondisi sosial ekonomi pendapatan pedagang Minimnya pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan sampingan mendorong masyarakat mencari pekerjaan alternatif lain sebagian besar bekerja sebagai petani yang dari pekerjaan tersebut belum mampu mencukupi tanggungan keluarga. Dengan adanya peluang usaha diobjek wisata para masyarakat tertarik untuk berdagang. Dari kegiatan tersebut diharapkan mampu menompang segala kebutuhan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis kondisi sosial ekonomi pedagang objek wisata di Telaga Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo. 2) Menganalisis aktivitas pedagang objek wisata di Telaga Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo 3) Menganalis kontribusi pendapatan pedagang objek wisata di Telaga Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo terhadap keluarga. 4.) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang objek wisata di Telaga Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo Penelitian ini berbentuk penelitian descriptive dengan menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang di objek wisata Telaga Ngebel yang berjumlah 81 responden sehingga keseluruhan populasi dijadikan sensus pada penelitian ini. Analisis data yang digunakan yaitu analisis tabulasi tunggal untuk memperoleh gambaran umum dari setiap variabel dan tabulasi silang dengan menggunakan teknik Crosstab dengan bantuan SPSS 16 for windows untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi pedagang objek wisata di Telaga Ngebel rata-rata umur 40-50 tahun berstatus kawin rata-rata pendidikan pedagang lulusan SMA yang memiliki pekerjaan pokok dan sampingan selain pedagang dengan pendapatan paling besar diperoleh dari berdagang yang rata-rata beban tanggungan keluarga 3 orang biaya pengeluaran meliputi biaya sekolah makan dan fasilitas dengan berdagang modal sendiri cara menghemat biaya hidup membawa makanan dan minuman dari rumah. Aktivitas pedagang untuk menjalankan usahanya dengan menggunakan lahan trotoar seluas 20 meter berjualan menetap rata-rata kepemilikan pondok milik sendiri dengan tenaga kerja berasal dari keluarga pedagang jam buka waktu berdagang 8-12 jam/hari dengan sarana transportasi kendaraan pribadi yang menempuh jarak kurang dari 1 km dan rata-rata jenis barang yang dijual berupa makanan. Pendapatan pedagang memberikan kontribusi sekitar lebih dari 50% untuk tabungan dan kebutuhan keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang meliputi umur pendidikan curahan waktu dan jenis barang dengan faktor yang paling dominan yaitu curahan waktu. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pemerintah Kabupaten Ponorogo dapat lebih meningkatkan segala infrastruktur dan sarana prasarana dan memperhatikan pedagang yang memiliki penghasilan yang minim dengan pemerataan bantuan. } }