@thesis{thesis, author={Prasetyo Anugrah Teguh}, title ={Pengaruh ruang terbuka hijau (RTH) terhadap iklim mikro di Kota Pasuruan / Anugrah Teguh Prasetyo}, year={2012}, url={http://repository.um.ac.id/99894/}, abstract={Kata Kunci Ruang terbuka hijau Iklim Mikro Ruang terbuka hijau ideal Meningkatnya pembangunan fisik kota pertumbuhan penduduk serta berbagai aktivitas kota menyebabkan berkurangnya Ruang Terbuka Hijau. Hal ini menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan hidup yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim mikro terutama peningkatan suhu dan penurunan kelembaban udara. Pada 1997 luas RTH di Kota Pasuruan sebesar 73 52% yaitu sekitar 26 90 km2 dari luasan Kota Pasuruan yang mencapai 35 68 km2. Tapi pada tahun 2003 luas RTH yang berkurang tinggal 22 54 km2 atau 63 12% dari luas total Kota Pasuruan dan pada tahun 2007 tinggal 45% atau 16 06 km2. Oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan dalam pengelolaan tata ruang wilayah di Kota Pasuruan guna menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan akibat dari alihfungsi ruang terbuka hijau terutama mengenai kondisi iklim mikro di Kota Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) apakah terdapat pengaruh kondisi Ruang Terbuka Hijau terhadap iklim mikro di kota Pasuruan (2) menghitung berapa luas RTH yang dibutuhkan Kota Pasuruan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel penelitian yaitu di taman kota GOR Untung Suropati Perumahan Puri Indah dan areal persawahan. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis korelasi menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan hasil analisis korelasi menggunakan SPSS memperlihatkan bahwa nilai Sig. 0 007 0 05 maka kondisi RTH memiliki korelasi yang signifikan terhadap suhu udara dan besarnya koefisien korelasinya sebesar -0.274 dan memiliki kekuatan korelasi cukup hal ini berarti semakin baik kondisi RTH maka semakin rendah suhu udara di tempat tersebut. Kelembaban udara memiliki nilai Sig. 0 000 0 05 maka kondisi RTH berpengaruh terhadap kelembaban udara dan besarnya koefisien korelasinya sebesar 0.357 yang berarti kekuatan korelasinya cukup hal ini berarti semakin baik kondisi RTH maka semakin tinggi kelembaban udara di tempat tersebut. (2) Menurut kebutuhan oksigen luas RTH di Kota Pasuruan sudah memenuhi syarat luasannya yaitu syarat luasan RTH ideal 547 12 Ha sedangkan luas total RTH Kota Pasuruan adalah 982 25 Ha. Jadi dengan kerapatan vegetasi 5 x 5 m maka membutuhkan pohon sebanyak 252.768 pohon dengan jenis vegetasi untuk taman kota.} }