@thesis{thesis, author={Farhan Farhan}, title ={Analisis Rantai Pasok (Supply Chain) Pemasaran Biji Kakao Fermentasi Di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur}, year={2023}, url={http://repository.umi.ac.id/3382/}, abstract={Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional. Peranannya antara lain sebagai penyedia lapangan pekerjaan, sumber pendapatan dan devisa negara serta mendorong pengembangan wilayah dan agroindustri di Indonesia. Komoditi kakao memberikan sumbangan devisa dengan nilai sebesar US$ 169 juta dolar AS dengan ekspor 53,4 juta ton dan luas areal kakao sebesar 1.709.284 dengan status kepemilikan 95 persen luas areal dan produksi kakao berasal dari perkebunan rakyat, 2 persen berasal dari perkebunan negara dan 3 persen berasal dari perkebunan swasta. Penelitian ini memiliki tujuan yakni : (1) Mendeskripsikan proses pengolahan biji kakao fermentasi di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, (2) Mendeskripsikan rantai pasok (aliran produk, aliran keuangan, aliran informasi) biji kakao fermentasi di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, (3) Menganalisis kinerja pemasaran biji kakao fermentasi di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, (4) Menganalisis dominasi pelaku lembaga pemasaran biji kakao fermentasi di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur. Pengambilan sampel responden petani dilakukan dengan metode purposive sampling Penentuan sampel pedagang dilakukan dengan metode Snowball Sampling. Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif proses fermentasi, analisis deskriptif aliran rantai pasok (aliran produk, aliran keuangan, aliran informasi), analisis pemasaran (margin pemasaran, farmer share,efesiensi pemasaran), dan analisis dominasi. Hasil penelitian ini yakni, 1) Proses fermentasi biji kakao, buah kakao yang telah dibelah lalu dipisahkan dari pulp selanjutnya memasuki tahap berikutnya yaitu memasukan biji kakao ke dalam box fermentasi setiap 24 jam dilakukan pemindahan biji kakao ke box berikutnya selama tiga hari setelah tahap fermentasi selesai selanjutnya tahap akhir yaitu penjemuran biji kakao fermentasi selama 3-4 hari dengan kadar air 10%, 2) aliran produk petani melakukan fermentasi biji kakao pedagang pengumpul membeli ke petani lalu menjual kembali biji kakao fermentasi ke Pedagang pengecer, Aliran keuangan pada saluran ini yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer melakukan pembayaran dengan cara cash maupun kepetani, aliran informasi pedagang mengetahui harga dari pemberitahuan market dalam tingkat pembelian biji kakao fermentasi serta mendapatkan tingkat kualitas biji kakao fermentasi. 3) Menganalisis kinerja pemasaran margin pedagang pengumpul Rp.2.000 margin pedagang pengecer Rp.8.000 dan Rp.8.300, farmer share pedagang pengumpul 96,49%, farmer share pedagang pengecer 87,69% dan 87,28%, dan efesiensi pedagang pengumpul 0,59% dan 0,64%, efesiensi pedagang pengecer 2,19% dan 3,71% saluran pemasaran ini termasuk dalam kategori efisien. 4) dominasi lembaga pemasaran kuat pedagang pengumpul 6,1 dan 5,6 pedagang pengecer 6,6 dan 3,9 dapat dikatakan tingkat dominasi pelaku lembaga pemasaran kuat.} }