@thesis{thesis, author={Muharlis Muharlis}, title ={Hubungan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Terhadap Produksi Usahatani Padi (Oriza sativa L.) di Kabupaten Luwu (Studi Kasus Petani Padi di Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara)}, year={2023}, url={http://repository.umi.ac.id/3665/}, abstract={Padi adalah salah satu jenis tanaman pangan dimana hasil produksinya sangat dibutuhkan di dunia selain gandum dan jagung. Beberapa kebijakan dan usaha yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan produksi padi secara nasional seperti penggunaan varietas unggul secara massal, pemberian subsidi pada beberapa input produksi seperti pemberian pupuk bersubsidi, serta penerapan teknologi pertanian. Melakukan kegiatan usahatani tentunya di perlukan pemberian pupuk. Pupuk bersubsidi merupakan salah satu input penting dalam meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi sawah, sehingga keberadaan dan pemanfaatannya memiliki posisi yang strategis. Permasalahan yang sering terjadi setiap pada awal musim tanam adalah tidak tersedianya pupuk di pasaran terutama pupuk bersubsidi. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil produksi tanaman pangan seperti padi yang dihasilkan sehingga menyebabkan rendahnya hasil produksi usahatani pada petani. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan mekanisme distribusi pupuk bersubsidi di Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu.(2) Menganalisis produksi dan pendapatan usahatani padi di Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu. (3) Menganalisis hubungan kelangkaan pupuk bersubsidi dengan produksi usahatani padi di Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk bermata pencarian sebagai petani padi, khususnya kelompok tani yang ada di Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 590 orang petani padi yang terdiri dari 10 kelompok tani penerima pupuk bersubsidi. Adapun jumlah sampel yaitu 30 orang responden yang diambil dari setiap kelompok tani sebanyak 3 orang yaitu ketua dan anggota kelompok tani, sedangkan untuk penentuan sampel dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan anggota yang aktif dalam kelompok tani. Hasil penelitian ini adalah (1) Penyaluran pupuk dimulai dari pabrik menuju pelabuhan (lini I), kemudian ke penyimpanan provinsi (lini II), dilanjutkan ke kabupaten (lini III), dan terakhir ke kecamatan (lini IV). Proses ini dilakukan oleh para penyalur atau distributor melalui pengecer resmi atau yang bertanggung jawab di setiap wilayah di lini IV, dengan tujuan akhir untuk dijual kepada petani. (2) Produksi padi secara rata-rata di Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, yaitu 3.800 kg/ha dengan pendapatan sebesar Rp. 14.853.390 per musim tanam. (3) Terdapat hubungan yang sangat kuat antara kelangkaan pupuk dengan produksi padi di Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu.} }