@thesis{thesis, author={Muhammad Halip Halip}, title ={Dampak Alih Fungsi Lahan Kakao Menjadi Lahan Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan Petani (Studi Kasus Di Desa Karondang, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara).}, year={2023}, url={http://repository.umi.ac.id/3713/}, abstract={Sektor pertanian memiliki peranan strategis dan penting dalam perekonomian di Indonesia. Petani memilih komoditas untuk dibudidayakan berdasarkan pertimbangan rasional, yang menyebabkan banyak dari mereka melakukan pengalihan fungsi lahan dari satu jenis tanaman ke jenis lainnya. Di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Utara merupakan salah satu daerah dengan potensi pertanian yang besar, terutama dalam budidaya kakao dan kelapa sawit. Kakao adalah salah satu komoditas unggulan subsektor perkebunan, sementara kelapa sawit merupakan salah satu komoditas utama minyak sawit dunia dengan pangsa pasar yang signifikan. Data menunjukkan bahwa produktivitas kakao mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir, sementara produktivitas kelapa sawit mengalami peningkatan. Kondisi alam yang subur di daerah Masamba, Kabupaten Luwu Utara, juga mendukung potensi pertanian yang kuat, terutama dalam budidaya tanaman kakao dan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karondang, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, dan melibatkan populasi sebanyak 130 petani. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk memahami karakteristik dan pola yang ada. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan maka dibuat kesimpulan sebagai berikut (1). Perkembangan luas lahan kakao sebelum alih fungsi lahan (2014-2018) di Desa Karondang, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara mengalami peningkatan, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 11,53% setiap tahun. Perkembangan luas lahan kakao setelah alih fungsi lahan (2018-2022) mengalami penurunan rata-rata sebesar -19,08% setiap tahun. (2). Perkembangan luas lahan kelapa sawit sebelum alih fungsi lahan (2014-2018) di Desa Karondang, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara mengalami peningkatan, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 5,8% setiap tahun. Perkembangan luas lahan kelapa sawit setelah alih fungsi lahan (2018-2022) mengalami peningkatan rata-rata sebesar 14,15% setiap tahun. (3). Produktivitas usahatani kakao sebelum alih fungsi lahan sebesar 678 kg per hektar dengan nilai pendapatan sebesar Rp 7.208.303 per petani atau Rp 16.947.492 per hektar. (4). Produktivitas usahatani kelapa sawit setelah alih fungsi lahan sebesar 15.260 kg per hektar dengan nilai pendapatan sebesar Rp 68.062.500 per petani atau Rp33.150.685 per hektar. (5). Rata-rata pendapatan usahatani kakao sebesar Rp 16.947.492 per hektar, dan pendapatan dari usahatani kelapa sawit sebesar Rp33.150.685 per hektar. Hasil tersebut terbukti bahwa alih fungsi lahan dari tanaman kakao menjadi tanaman kelapa sawit memberikan dampak yang positif, karena pendapatan petani meningkat.} }