@thesis{thesis, author={Harisma Harisma}, title ={Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Salak (Salacca zalacca) dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumahtangga Petani di Kabupaten Pinrang (Studi Kasus di Desa Massewae, Kecamatan Duampanua)}, year={2023}, url={http://repository.umi.ac.id/3843/}, abstract={Salak memiliki potensi penjualan yang tinggi karena populer. Tanaman salak dapat menyebar dan tumbuh di berbagai lingkungan, antara lain dataran rendah, dataran tinggi (lebih dari 800 m), namun perlu dilindungi terutama pada awal siklus pertumbuhannya untuk mencegah layu. Buah salak adalah buah yang mudah didapat dan harganya terjangkau. Banyak orang menyukai buah salak karena memiliki rasa yang manis dan aromanya yang harum, baik anak kecil, remaja, maupun orang dewasa. Buah salak kini semakin laris dan dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi jumlah produksi usahatani salak; (2) Menganalisis pendapatan usahatani salak; (3) Menganalisis kontribusi usahatani salak terhadap pendapatan rumahtangga petani; (4) Menganalisis pengaruh faktor jumlah rumpun, umur tanaman, pupuk, tenaga kerja, frekuensi penyerbukan, dan frekuensi pemangkasan terhadap produksi usahatani salak. Populasi pada penelitian ini adalah petani salak yang ada di Desa Massewae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang sebanyak 235 orang, jumlah sampel adalah sebanyak 20% dari jumlah populasi sehingga diperoleh sampel sebanyak 47 orang. Metode analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif kuantitatif, analisis pendapatan, analisis kontribusi, dan analisis regresi linear berganda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Jumlah produksi yang diperoleh petani salak di Desa Massewae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang yaitu rata-rata 2.660,85 kg/tahun; (2) Pendapatan yang diperoleh petani salak yaitu rata-rata Rp 8.801.923/tahun; (3) Kontribusi usahatani salak terhadap pendapatan rumahtangga petani yaitu sebesar 16,63%. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani salak memberikan kontribusi yang rendah terhadap pendapatan rumahtangga petani; (4) Faktor jumlah rumpun, umur tanaman, pupuk, tenaga kerja, frekuensi penyerbukan, dan frekuensi pemangkasan secara serempak memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 artinya berpengaruh signifikan terhadap produksi usahatani salak. Sedangkan secara parsial, nilai signifikansi jumlah rumpun 0,000 < 0,05, pupuk 0,02 < 0,05, tenaga kerja 0,018 < 0,05, frekuensi penyerbukan 0,000 < 0,05, dan frekuensi pemangkasan 0,000 < 0,05 artinya variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap produksi usahatani salak serta umur tanaman memiliki nilai signifikansi 0,165 > 0,05 artinya tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi usahatani salak.} }