@thesis{thesis, author={NOVITA RIADHUL BA’DIAH}, title ={COLLABORATIVE GOVERNANCE PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA (AMNT) DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENANGANAN STUNTING (Studi Desa Maluk Kabupaten Sumbawa Barat)}, year={2024}, url={http://repository.ummat.ac.id/9485/}, abstract={Collaborative Governance sebagai serangkaian pengaturan dimana satu atau lembaga publik melibatkan secara langsung stakeholder non-state di dalam proses pembuatan kebijakan yang bersifat formal, berorientasi consensus dan deliberative yang bertujuan untuk membuat atau mengimplementasikan kebijakan publik atau mengatur program atau aset. Dengan adanya kolaborasi antara lini pemerintah, swasta hingga masyarakat, khususnya dalam menangani isu global di bidang kesehatan terkait stunting tentu dapat membangun kepercayaan sekaligus memaksimalkan kebijakan untuk kepentingan bersama demi masa depan bangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses kolaborasi terkait stunting yang dilakukan oleh aktor governance sekaligus untuk menganalisis faktor penghambat dalam menjalankan collaborative governance di Desa Maluk. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didapatkan dari teknik pengumpulan data yaitu mulai dari proses wawancara, observasi dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknik perposive samping. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu: 1) Pihak PT AMNT (Yayasan Care Peduli), 2) Pihak Pemerintah (DP2KBP3A), 3) Perangkat Desa Maluk, 4) Masyarakat Desa Maluk. Dari hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan kolaborasi yang dilakukan dalam mengatasi stunting di Desa Maluk yang terjalin antara ketiga aktor tersebut yaitu Pemerintah Daerah KSB, PT AMNT dan juga masyarakat sejauh ini sudah berjalan dengan baik dan bekerlanjutan, hal ini dapat dilihat dari pembagian peran yang dilakukan sudah dilaksanakan sesuai tugas dan kewajibannya dan dilihat juga dari berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dan ada dua kendala yang ada didalam kolaborasi tersebut yaitu yang pertama adalah kurangnya kesadaran SDM (Sumber Daya Manusia) sebagai penggerak TPPS di Desa Maluk dan yang kedua adalah kesadaran masyarakat Desa Maluk terkait pembagian peran keluarga.} }