@thesis{thesis, author={ZANARIA ZANARIA}, title ={UJI EFEK TONIK EKSTRAK ETANOL DAUN RENGGAK (Amomum dealbatum) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN METODE ROTAROD}, year={2024}, url={http://repository.ummat.ac.id/9774/}, abstract={Tonikum adalah suatu bahan/campuran bahan yang dapat memperkuat tubuh/ memberi tambahan tenaga/energi pada tubuh. Efek dari tonikum adalah tonik, berupa efek memacu dan memperkuat semua sistem organ serta menstimulan perbaikan sel-sel tonus otot. Senyawa metabolit sekunder yang diduga memberikan efek tonik yaitu flavonoid dan alkaloid. Daun renggak adalah tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder tersebut. Penelitian bertujuan untuk menganalisis dosis terbaik ekstrak etanol daun renggak (Amomum dealbatum) dalam memberikan efek tonik pada mencit putih jantan (Mus musculus) dan apakah perbedaan hari pengujian memberikan pengaruh berbeda terhadap efek tonik yang dihasilkan. Desain penelitian menggunakan pretest-postest control group dengan metode uji rotarod yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol serta masing-masing kelompok terdiri dari 4 hewan uji. Kelompok perlakuan yaitu ekstrak etanol daun renggak dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, sedangkan kelompok kontrol terdiri dari CMC-Na 0,5% sebagai kontrol negatif dan kafein 100 mg/kgBB sebagai kontrol positif. Pengujian dilakukan selama 3 hari. Parameter pengamatan yaitu durasi mencit bertahan pada batang rotarod. Data penelitian dianalsis menggunakan uji ANOVA Dua Arah dan uji lanjut Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun renggak (Amomum dealbatum) memberikan efek tonik pada semua dosis perlakuan yang diberikan yaitu dosis 100 mg/kgBB (0,1350 jam),200 mg/kgBB (0,3175 jam), 400 mg/kgBB (0,3575 jam). Kesimpulan hasil penelitian yaitu ekstrak etanol daun renggak 400 mg/kgBB memberikan efek tonik paling baik dengan rata-rata selisih waktu bertahan paling lama pada batang rotarod. Hasil uji statistik menunjukkan rata-rata selisih waktu bertahan 400 mg/kgBB tidak berbeda signifikan dengan 200 mg/kgBB dan kontrol positif (P >0,05).} }