@thesis{thesis, author={Nadlifah Ririn}, title ={PENGARUH PENAMBAHAN PEG 6000 TERHADAP PELEPASAN PIROKSIKAM DARI BASIS KRIM A/M}, year={2007}, url={https://repository.unair.ac.id/10014/}, abstract={Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian khususnya bidang farmasetika, telah dikembangkan berbagai usaha untuk meningkatkan efektivitas bahan obat yang sukar larut dalam air, salah satunya adalah piroksikam. Obat ini memiiki efek antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik 20-30 kali lebih tinggi dibandingkan aspirin dan indometasin, serta memiliki waktu paruh biologis yang cukup panjang, sehingga menjadi salah satu obat terpilih dari golongan anti inflamasi nonsteroid yang digunakan dalam terapi rheumatoid arthritis dan osteoarthritis. Di sisi lain, pada pemakaian per oral piroksikam dapat menyebabkan iritasi pada saluran cerna. Salah satu upaya untuk mengatasi kedua hal tersebut adalah dengan memformulasikan piroksikam dalam sediaan topikal nonsistemik, yaitu krim air dalam minyak dengan penambahan bahan peningkat laju disolusi (PEG 6000). Bentuk sediaan krim ini dipilih karena lebih oklusif, memberikan efek sedikit hangat dan bersifat emolien sehingga lebih efektif dan aseptabel. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan PEG 6000 (1%, 4%, dan 9%) terhadap pelepasan piroksikam dari basis krim melewati membran selofan dengan menggunakan media dapar asam klorida pH 1,2 ± 0,05. Sebagai pembanding digunakan krim piroksikam tanpa penambahan PEG 6000. Dari pengukuran pH diperoleh hasil pH rata-rata sebagai berikut: 4,14 ± 0,17 untuk krim A (tanpa penambahan PEG 6000); 4,05 ± 0,19 untuk krim B (dengan penambahan PEG 6000 1%); 4,24 ± 0,05 untuk krim C (dengan penambahan PEG 6000 4%) dan 4,04 ± 0,09 untuk krim D (dengan penambahan PEG 6000 9%). Dari hasil pengukuran viskositas rata-rata diperoleh hasil sebagai berikut: 39,00 ± 1,73 dPas untuk krim A; 47,33 ± 2,52 dPas untuk krim B; 48,33 ± 2,89 dPas untuk krim C, dan 70,00 ± 0,00 dPas untuk krim D. Sedangkan dari hasil uji homogenitas diketahui bahwa semua sediaan homogen karena harga KV dari semua sediaan <6%. Dari hasil uji pelepasan diperoleh harga fluks sebagai berikut: 11,8241 ± 0,7673 µg/cm2/menit1/2 untuk krim A; 9,2002 ± 0,6434 µg/cm2/menit1/2 untuk krim B; 13,1743 ± 1,0401 µg/cm2/menit1/2 untuk krim C, dan 12,2394 + 0,4651 µg/cm2/menit1/2 untuk krim D. Dari hasil tersebut, data diolah secara statistik menggunakan ANOVA satu arah pada derajat kepercayaan 95% dan diperoleh harga F hitung (15,119) yang lebih besar dari F tabel (4,07). Hal ini menunjukkan ada perbedaan bermakna minimal satu pasang sediaan. Untuk mengetahui sediaan mana yang berbeda, dilakukan uji HSD. Dari hasil tersebut diketahui bahwa fluks pelepasan krim B berbeda dengan krim A, krim C, dan krim D. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan PEG 6000 sebesar 1% memberikan pengaruh pada pelepasan piroksikam, yaitu menurunkan pelepasan piroksikam dari basis krim a/m. Sedangkan penambahan PEG 6040 sebesar 4% dan 9% tidak memberikan pengaruh pada pelepasan piroksikam.} }