@thesis{thesis, author={Justin Felix}, title ={PENGARUH PENAMBAHAN POLISORBAT 80 TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SEDIAAN DAN PENETRASI PIROKSIKAM DALAM SEDIAAN GEL HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA (HPMC) 4000}, year={2009}, url={https://repository.unair.ac.id/10020/}, abstract={Kemajuan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong berbagai usaha untuk meningkatkan efektivitas bahan obat yang sukar larut dalam air karena mutu dari sediaan farmasi tergantung dari kriteria aman, efektif, stabil, dan akseptabel. Salah satu contoh bahan obat yang sukar larut dalam air adalah piroksikam, suatu golongan obat antiinflamasi non steroid yang banyak diteliti. Piroksikam yang diberikan secara peroral memiliki daya iritasi yang tinggi dan mengalami first pass metabolism. Sediaan parenteralnya memerlukan bantuan tenaga medis, menimbulkan rasa sakit dan kerusakan jaringan sedangkan sediaan suppositoria dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, iritasi pada rektum, dan kemungkinan menyebabkan perdarahan. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah membuat sediaan topikal semisolid dari piroksikam yaitu dalam bentuk sediaan gel. Adapun kelebihan dari sediaan gel ialah mudah digunakan, mudah merata bila dioleskan tanpa penekanan, serta dapat memberikan sensasi dingin atau rasa nyaman bila dioleskan. Permasalahan pada pembuatan gel piroksikam adalah bahan obat yang sukar larut dalam air dan lipid sehingga ketersediaannya untuk menembus membran menjadi kecil dan penetrasi menjadi tidak optimal. Oleh sebab itu ditambahkan suatu bahan untuk meningkatkan penetrasi dari piroksikam yaitu surfaktan. Salah satu contoh surfaktan ialah polisorbat 80 yang dapat menurunkan tegangan permukaan dan mengubah konformasi lipid bilayer sehingga permeabilitas kulit meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan seberapa besar pengaruh penambahan polisorbat 80 terhadap karakteristik fisikokimia sediaan dan penetrasi piroksikam dalam sediaan gel HPMC 4000 serta menentukan konsentrasi polisorbat 80 yang optimal. Pada penelitian ini dibuat sediaan piroksikam (0,5% b/b) dalam basis gel HPMC dengan penambahan polisorbat 80 pada konsentrasi 0,5% untuk fomula I, 1,0% untuk formula II, dan 1,5% untuk formula III. Sebelum dilakukan evaluasi, akan diuji homogenitas dari sediaan gel piroksikam. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji karakteristik fisikokimia sediaan (pemeriksaan organoleptis, pH, dan daya sebar) serta uji penetrasi menggunakan membran Millipore yang diimpregnasi dengan isopropil miristat dan media disolusinya berupa larutan dapar pH 1,2.±0,05. Jumlah kumulatif piroksikam yang berpenetrasi melewati membran pada selang waktu tertentu diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis statistik metode ANOVA one way pada derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Bila metode ANOVA one way pada derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Bila didapatkan harga F hitung lebih besar daripada F tabel berarti terdapat perbedaan bermakna antar formula minimal satu pasang data sehingga dilanjutkan dengan uji HSD (Honestly Significant Difference). Pemeriksaan organoleptis sediaan menunjukkan bahwa penambahan polisorbat 80 akan menyebabkan sediaan menjadi lebih encer, lebih berwarna kuning dan memiliki bau khas polisorbat 80. Pada pemeriksaan pH diperoleh pH sediaan kontrol sebesar 4,96 ± 0,03, formula I sebesar 5,02 ± 0,01, formula II sebesar 5,03 ± 0,01, dan formula III sebesar 5,04 ± 0,02. Nilai pH seluruh sediaan masuk dalam rentang pH kulit (4,5-6,5) sehingga sediaan tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa penambahan polisorbat 80 berpengaruh pada pH sediaan sedangkan variasi konsentrasi polisorbat 80 tidak mengakibatkan perbedaan bermakna pada pH sediaan. Pemeriksaan daya sebar meliputi kemampuan dan kapasitas penyebaran. Harga rerata kemampuan penyebaran ± SD sediaan kontrol sebesar 0,1516 ± 0,0123 mm/g, formula I sebesar 0,1854±0,0050 mm/g, formula II sebesar 0,1752 ± 0,0100 mm/g, dan formula III sebesar 0,1696 ± 0,0072 mm/g. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa penambahan polisorbat 80 pada kadar 0,5% akan berpengaruh pada kemampuan penyebaran sediaan sedangkan variasi konsentrasi polisorbat 80 tidak memberikan perbedaan bermakna pada kemampuan penyebaran sediaan gel piroksikam Harga rerata kapasitas penyebaran ± SD sediaan kontrol sebesar 87,33 ± 2,02 mm, formula I sebesar 97,00 ± 1,00 mm, formula II sebesar 98,50 ± 0,87 mm, dan formula III sebesar 99,00 ± 0,50 mm. Berdasarkan uji statistik dapat diketahui bahwa penambahan polisorbat 80 akan berpengaruh pada kapasitas penyebaran sediaan gel piroksikam sedangkan variasi konsentrasi polisorbat 80 tidak mengakibatkan perubahan pada kapasitas penyebaran sediaan gel piroksikam kecuali antara konsentrasi 0,5% dan 1,5%. Pada uji penetrasi piroksikam melewati membran Millipore yang diimpregnasi akan didapatkan harga fluks. Fluks merupakan jumlah kumulatif piroksikam yang terpenetrasi per satuan luas membran per menit. Harga rerata fluks ± SD pada kontrol sebesar 1,0234 ± 0,04 µg/cm2/menit; untuk formula I sebesar 0,7212 ± 0,02 µg/cm2/menit; formula II sebesar 0,7526 ± 0,01 µg/ cm2/menit; dan formula III sebesar 0,7701 ± 0,01 } }