@thesis{thesis, author={Rika Ortiningsih }, title ={Hubungan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Dan Seksual Bagi Calon Pengantin Dengan Kesiapan Kehamilan Pada Primigravida Di Puskesmas Gading Dan Puskesmas Wonokusumo Surabaya}, year={2020}, url={https://repository.unair.ac.id/100550/}, abstract={Latar Belakang: empat puluh persen dari 85 juta kehamilan di dunia adalah kehamilan yang tidak direncanakan dan 38% di antaranya berakhir dengan aborsi yang tidak direncanakan, keguguran, dan persalinan (Mehdi et al, 2018). Pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi untuk pengantin wanita adalah pendekatan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga suatu hari mereka dapat merencanakan dan mempersiapkan kehamilan yang sehat dan melahirkan generasi kualitas berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konseling kesehatan seksual dan reproduksi untuk calon pengantin dengan kesiapan kehamilan pada primigravida. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan kohort retrospektif. Enam puluh peserta dipilih dengan teknik consecutive sampling dan dikelompokkan ke dalam kelompok yang terpapar (20 peserta) dan kelompok kontrol (40 peserta). Pada langkah pertama, variabel independen dalam penelitian ini adalah konseling kesehatan reproduksi seksual untuk pengantin dalam bentuk konseling kesehatan seksual dan variable dependen adalah pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan seksual pdan reproduksi. Pada langkah kedua, pengetahuan dan sikap menjadi variable independen, sementara kesiapan kehamilan adalah variabel dependen. Untuk mengetahui adanya pengaruh, variabel independen dan dependen diuji dengan uji Chi-squared dan kontingensi pada tingkat signifikansi (?) dari 0,05. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara konseling kesehatan seksual dan reproduksi untuk pengantin dengan pengetahuan (X² = 14,478, df = 6, p = 0,025, C = 0,441) dan sikap (X² = 7,500, df = 1, p = 0,006, C = 0,333). Ada hubungan antara pengetahuan (X² = 106,392, df = 66, p = 0,001, C = 0,800) dan sikap (X² = 43,333, df = 11, p = 0,001, C = 0,648) dengan kesiapan kehamilan. Ada hubungan antara pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi untuk calon pengantin wanita dan kesiapan kehamilannya ketika menjadi primigravida (X² = 29,072, df = 11, p = 0,002, C = 0,571). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan ada hubungan penyuluhan kesehatan seksual dan reproduksi bagi calon pengantin dengan pengetahuan dan sikap ketika mereka menjadi primigravida. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kesiapan kehamilan di antara primigravida. Ada hubungan antara pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi bagi calon pengantin dan kesiapan kehamilan ketika menjadi primigravida. Konseling kesehatan seksual dan reproduksi untuk calon pengantin harus diintensifkan untuk meningkatkan kesiapan kehamilan mereka pada primigravida.} }