@thesis{thesis, author={Aulia Rizki Nuraina }, title ={Pengaruh Presiden Erdogan Dalam Kebijakan Rapprochement Turki-Rusia Tahun 2016}, year={2020}, url={https://repository.unair.ac.id/100775/}, abstract={Hubungan fluktuatif Turki dengan Rusia membaik di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan. Relasi baik tersebut menghasilkan perjanjian-perjanjian dalam aspek keamanan dan ekonomi. Lebih lanjut, Rusia juga menjadi mitra penting bagi Turki dalam sektor energi dan pariwisata. Namun hubungan harmonis Turki dengan Rusia kembali memburuk ketika Turki menembak jatuh pesawat SU-24 milik Rusia di perbatasan Turki-Suriah pada November 2015. Sebagai konsekuensi, Rusia menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Turki dan memutus peraturan bebas visa Turki-Rusia. Pada awalnya Presiden Erdogan bersikap defensif dan menganggap peristiwa penembakan pesawat tersebut adalah upaya melindungi kedaulatan Turki. Hingga pada Agustus 2016, Presiden Erdogan memutuskan untuk melakukan rapprochement dengan Rusia. Pada periode pasca penembakan pesawat hingga rapprochement Turki mengalami ancaman teror ISIS baik di Turki maupun di perbatasan Turki dengan Suriah, serta peristiwa upaya kudeta militer yang berusaha menurunkan kepemimpinan Presiden Erdogan. Penulis melihat Presiden Erdogan memilih rapprochement dengan Rusia melalui sudut pandang pilihan rasional untuk melawan musuh bersama dan menekankan pada persepsi Presiden Erdogan sebagai aktor pembuat kebijakan. Untuk itu, penulis memiliki dua tesis bahwa alasan Presiden Erdogan melakukan rapprochement dengan Rusia karena kedua negara mengalami ancaman atas keberadaan ISIS dan membutuhkan satu sama lain untuk melawan ISIS secara maksimal. Kedua, menurut persepsi Presiden Erdogan rapprochement dengan Rusia dapat mengamankan posisi kepemimpinan Presiden Erdogan pasca upaya kudeta militer Turki.} }