@thesis{thesis, author={Josediputra Alexander Leonard Caesar}, title ={Hubungan Polimorfisme Gen Adiponektin +45 T>G Dengan Resistensi Insulin Dan Nilai Icam-1 Pada Remaja Obesitas}, year={2021}, url={https://repository.unair.ac.id/109451/}, abstract={Latar Belakang: Gaya hidup remaja saat ini remaja berisiko untuk menderita obesitas. Penyakit penyulit obesitas meliputi penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, diabetes mellitus tipe 2 dan dislipidemia. Namun, tidak semua remaja dengan diet yang tidak seimbang menjadi obesitas. Di sinilah timbul dugaan dugaan adanya peran genetik dalam variasi berat badan. Tingkat adiponektin yang lebih rendah sangat terkait dengan kelebihan berat badan, obesitas, sindrom metabolik, diabetes mellitus tipe 2 dan faktor risiko kardiovaskular pada usia dewasa. Polimorfisme gen ADIPOQ +45T>G merupakan salah satu variasi genetik yang diduga mempengaruhi kadar adiponektin plasma. Metode: Penelitian cross sectional terhadap remaja obesitas usia 13-18 tahun di Surabaya dan Sidoarjo. Obesitas adalah indeks masa tubuh (IMT) >P95 pada kurva IMT terhadap usia (CDC 2000). Sampel darah diambil untuk pemeriksaan ICAM-1 dengan metode ELISA, HOMA-IR dengan perhitungan insulin dan glukosa puasa, dan polimorfisme gen ADIPOQ+45T>G dengan PCR-RFLP. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis, Mann-Whitney, dan Uji T, p<0,05 dianggap signifikan Hasil: Total 180 subjek penelitian terdiri dari terdiri dari 105 laki-laki dan 75 perempuan. 42,8% di <15 tahun dan 57,2% ≥15 tahun. Didapatkan perbedaan yang bermakna pada rerata IMT berdasarkan kelompok usia (p<0,001). Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik dari median IMT pada ketiga kelompok distribusi genotip. Sebaran jenis kelamin pada ketiga kelompok distribusi genotip juga tidak berbeda bermakna secara statistik. Polimorfisme gen ADIPOQ +45T>G terjadi dengan frekuensi yang sama baik pada laki-laki maupun perempuan. Tidak ada korelasi antara distribusi genotip polimorfisme gen ADIPOQ +45T>G dengan nilai HOMA-IR dan nilai ICAM-1, tetapi nilai ICAM-1 didapatkan lebih tinggi pada kelompok usia ≥ 15 tahun. Tidak didapatkan adanya korelasi antara resistensi insulin dengan nilai ICAM-1. Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini tidak didapatkan hubungan polimorfisme gen ADIPOQ +45T>G dengan resistensi insulin dan nilai ICAM-1 pada remaja obesitas, serta tidak didapatkan hubungan antara resistensi insulin dan nilai ICAM-1.} }