@thesis{thesis, author={Shifa Fauziyah }, title ={Perbedaan Frekuensi Alel Knockdown Resistance (KDR) Mutan pada Nyamuk Aedes di Daerah dengan Angka Kejadian Tinggi dan Rendah Infeksi Virus Dengue di Kabupaten Gresik}, year={2021}, url={https://repository.unair.ac.id/109825/}, abstract={Pendahuluan: Infeksi virus dengue merupakan penyakit tular nyamuk yang masih menjadi permasalahan kesehatan masayarakat di Negara tropis maupun sub tropis. Penggunaan insektisida secara kontinyu sebagai metode pengendalian vektor secara kimiawi dapat memicu terjadinya resistensi. Target site resistance adalah contoh mekanisme resistensi akibat penggunaan piretroid secara kontinyu, yang ditandai dengan adanya mutasi pada gen voltage gated sodium channel atau vgsc, tepatnya pada alel knockdown resistance (kdr) kodon ke 1016. Tujuan: Identifikasi frekuensi alel kdr mutan di daerah dengan angka kejadian tinggi dan rendah IVD di Kabupaten Gresik, serta menganalisis perbedaan frekuensi alel resisten di kedua kelompok daerah tersebut. Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional design dilakukan di daerah dengan angka kejadian tinggi IVD (Kecamatan Gresik, Kecamatan Manyar, Kecamatan Kebomas, Kecamatan Benjeng, dan Kecamatan Cerme) serta daerah dengan angka kejadian IVD rendah (Kecamatan Menganti, Kecamatan Kedamean, Kecamatan Bungah, Kecamatan Duduk Sampeyan, dan Kecamatan Driyorejo). Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2020. Koleksi aktif dilakukan dengan mengambil larva yang terdapat pada breeding site serta menangkap nyamuk dewasa menggunakan jarring serangga. Larva yang didapatkan kemudian dilakukan rearing hingga menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk dewasa disortir berdasarkan jenis kelamin, lokasi penelitian, dan spesiesnya. Deteksi pada alel kdr mutan V1016G dilakukan dengan metode AS-PCR. Hasil: Frekuensi alel resisten pada daerah dengan IR rendah adalah 0,38, sedangkan pada daerah dengan IR tinggi adalah 0,44. Hasil uji beda menunjukkan tidak adanya perbedaan frekuensi alel di daerah dengan incidence rate tinggi dengan daerah incidence rate rendah, yang ditunjukkan dengan nilai p= 0,46 (p>0.05). Kesimpulan: Tidak adanya perbedaan serta hubungan yang signifikan antara frekuensi alel kdr mutan di daerah dengan IR tinggi dan rendah menunjukkan bahwa persebaran alel resisten pada nyamuk Aedes merupakan penyebab tingginya kasus IVD di Kabupaten Gresik.} }