@thesis{thesis, author={Maria Christine Florens Sandra }, title ={HUBUNGAN POLIMORFISME GEN ADIPOQ rs2241766 DAN POLA DIET DENGAN KADAR ADIPONEKTIN PADA REMAJA OBESITAS}, year={2021}, url={https://repository.unair.ac.id/110036/}, abstract={Produksi adiponektin dipengaruhi pola diet dan faktor genetik. Polimorfisme gen ADIPOQ rs2241766 merupakan salah satu gen yang diduga berperan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan polimorfisme gen ADIPOQ rs2241766 dan pola diet dengan kadar adiponektin pada remaja obesitas. Penelitian menggunakan desain cross sectional terhadap remaja obesitas usia 13-18 tahun di Surabaya dan Sidoarjo. Obesitas adalah indeks masa tubuh (IMT) >P95 pada kurva IMT terhadap usia (CDC 2000) sesuai jenis kelamin. Sampel darah diambil untuk pemeriksaan kadar adiponektin dengan metode ELISA dan polimorfisme gen ADIPOQ rs2241766 dengan PCR-RFLP. Persentase konsumsi energi dari karbohidrat dan lemak didapatkan melalui wawancara 2x24 jam food recall. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis, One Way ANOVA, Mann-Whitney, dan Uji T, p<0,05 dianggap signifikan Subjek penelitian berjumlah 240 remaja obesitas, 125 laki-laki dan 115 perempuan. Subjek berusia kurang dari 15 tahun berjumlah 107(44,6%). Distribusi genotip polimorfisme gen ADIPOQ rs2241766 menunjukkan genotip homozygous TT 61,3%, genotip heterozygous TG 34,6%, genotip homozygous GG 4,2%. Median adiponektin serum adalah 13,9 (1,5-46,6). Hubungan yang bermakna antara distribusi genotip polimorfisme gen ADIPOQ rs2241766 dengan kadar adiponektin tidak didapatkan (p=0,74). Analisis diet menunjukkan 40,4% subjek mengkonsumsi diet tinggi karbohidrat-rendah lemak dan 17,5% mengkonsumsi diet tinggi lemak rendah karbohidrat. Konsumsi lemak dan karbohirat tidak berhubungan dengan kadar adiponektin (p>0,05). Polimorfisme gen ADIPOQ rs2241766 dan pola diet tidak berhubungan dengan kadar adiponektin secara bermakna (p>0,05) Pada remaja obesitas suku jawa di Surabaya dan Sidoarjo, polimorfisme gen ADIPOQ rs2241766 dan pola diet berupa jumlah konsumsi lemak dan jumlah konsumsi karbohidrat tidak berhubungan dengan kadar adiponektin.} }