@thesis{thesis, author={Eko Sanjaya }, title ={Gerakan Petani Kelud dalam Mendorong Program Perhutanan Sosial}, year={2021}, url={https://repository.unair.ac.id/110139/}, abstract={Gerakan petani Kelud dihadirkan untuk mengembalikan hak petani atas pengelolaan dan pemanfaatan lahan hutan tanpa praktek sewa dan mendorong program perhutanan sosial untuk segera direalisasikan agar petani hutan desa Asmorobangun mampu mengelola kembali hutan secara legal. Pengalaman yang sama membuahkan pada kesadaran petani desa Asmorobangun membentuk kelompok tani guna memperjuangkan haknya kembali melalui gerakan sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif yang memicu gerakan dilakukan, mamaparkan hubungan pemimpin gerakan dan massa dalam membangun strategi serta cara memobilisasi massa partisipan gerakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menjelaskan dan memahami masalah dilapangan dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara langsung dengan narasumber kunci yaitu Ketua kelompok petani danar Kelud, Koordinator gerakan dari GEMA PS-I, Kepala Desa Asmorobangun, Petani hutan Danar Kelud dan studi Pustaka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah deprivasi relatif dari Ted Robert Gurr dan Denton Morrison untuk menganalisa dan memahami gerakan sosial yang dilakukan petani Kelud Desa Asmorobangun. Hasil penelitian mengarahkan pada kondisi deprivasi karena harapan untukmengelola hutan secara terbuka melalui program perhutanan sosial tidak sesuai realitas justru sewa menyewa lahan menjadi tekanan besar bagi petani hutan desa Asmorobangun. Pembentukan kelompok tani hutan danar Kelud sebagai wujud perjuangan guna mencapai harapan tersebut. Terciptanya kelompok tani hutan membangun sebuah interaksi dan komunikasi intens sehingga memunculkan kolektivitas didalam kelompok. Pembentukan strategi gerakan dimulai dari pemimpin kelompok yang selalu melakukan diskusi dengan anggota dan kepala desa serta menjajaki kerja sama dengan organisasi GEMA PS-I untuk memperkuat tujuan gerakan. Proses menyatukan semua pandangan dan kepentingan, pengaruh pemimpin gerakan sangat kuat untuk memobilisasi massa sebelum dan sesudah gerakan dilakukan dan itu melalui organisasi yang sudah dibentuk.} }