@thesis{thesis, author={Diah Wira Diana }, title ={Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang KMS dengan Pelaksanaan dalam Meningkatkan Kesehatan Balita pada Kegiatan Posyandu Desa Suwatu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Jawa Tengah}, year={0000}, url={https://repository.unair.ac.id/131533/}, abstract={Kartu Menuju Sehat (KMS) balita yang merupakan salah satu alat monitor kondisi kesehatan balita manfaat KMS adaJah sebagai media untuk meneatat dan memantau riwayat kesehatan balita seeara lengkap meliputi pertumbuhan, pelaksanaan, imunisasi, perkembangan, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI Eksklusif dan makanan pendamping ASI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang KMS dengan pelaksanaan dalam meningkatkan kesehatan balita di Desa Suwatu Wilayah Kerja Puskesmas Tanon Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Desain yang digunakan adalah Cross Sectional dengan populasi 132 ibu yang mempunyai anak baJita di Desa Suwatu. Besar sarnpel 99 ibu yang menimbangkan balitanya di posyandu Suwatu. Yang pemilihannya dilakukan dengan cara Purposive Sampling. Variabel Independennya adalah pengetahuan dan sikap ibu tentang KMS (Kartu Menuju Sehat). Variabel independennya adalah pelaksanaan ibu dalam meningkatkan kesehatan balita. Metode pengumpulan data menggunakan uji Statistik Spearman "rho dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang KMS (69,7%), sikap yang cukup dalam pelaksanaan peningkatan kesehatan balita (63,6%) mayoritas responden melaksanakan dengan baik dalam peningkatan kesehatan balita (89,9%) tidak terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan dalam meningkatkan kesehatan balita (p=0,110 r=0,162). Terdapat hubungan yang rendah antara pengetahuan dengan pelaksanaan dalam meningkatkan kesehatan balita (p=0,000 r=0,362). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka pelaksanaan dalam peningkatan kesehatan balita cenderung semakin baik pula, bila sikap seseorang cukup belum tentu pelaksanaan baik dalam meningkatkan kesehatan balita.} }