@thesis{thesis, author={Jambuani Sance Losia}, title ={Kajian Tentang Koordinasi Kerja pada Badan Musyawarah Kampung Wakde-Aperma Distrik Pantai Timur Bagian Barat Kabupaten Sarmi}, year={2020}, url={http://repository.uncen.ac.id/13/}, abstract={Kajian koordinasi horizontal fungsional secara internal di dalam organisasi merupakan pengimbang pembangian pekerjaan dan spesialisasi pekerjaan. Spesialisasi cenderung memisahkan orang dalam organisasi, kerena pekerjaan kumpulan aktivitas yang dapat diidentivikasikan secara terpisah. Koordinasi mencakup menyatukan orang lain untuk memastikan bahwa hubungan pekerjaan antara orang dengan pekerjaan yang berbeda tapi berkaitan dapat memberi kontribusi terhadap sasaran organisasi. Bardasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah, sebagai berikut: (a) Bagaiman koordinasi kerja pada Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) Wakde-Aperma? (b) Menganalisis faktor-faktor yang menghambat koordinasi kerja pada Musyawarah Kampung (Bamuskam) Wakde-Aperma. Tujuan penelitian ini: (a) Untuk mendeskripsi koordinasi kerja Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) Wakde-Aperma. (b) Untuk menganalisis koordinasi kerja Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) Wakde-Aperma. Penelitian ini menggunakan metode deskripftif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data secara reduksi. Hasil temuan penetilian adalah masalah tindakan koordinasi kerja horizontal atau intenal Bamuskam dengan Pemerintahan Kampung Wakde-Aperma kurang maksimal dilakukan. Hanya sesekali dilakukan bersama-sama kepala-kepala urusan pemerintahan kampung melalui rapat bersama-sama masyarakat. Demi pencalonan dan pemilihan kepala kampung dan ketua Bamuskam guna mengisi kekosongan jabatan aparat kampung. Koordinasi internal di dalam lembaga Bamuskam dengan pemerintahan kampung dilakukan pada saat tertentu membahas program kerja Musrembang untuk mengatasi dan mencegah masalah-masalah kekacauan, percecokan, kekosongan jabatan serta program kerja di Kampung Wakde-Aperma. Lebih banyak komunikasi lisan melalui elektronik daripada komunikasi administrasi organisasi Bamuskan dengan pemerintahan kampung. Komunikasi tertulis dalam administrasi lebih lambat daripada komunikasi lisan untuk koordinasi antara lembaga kampung tidak tepat waktu.} }