@thesis{thesis, author={Setiawan Ipung Pramudya}, title ={Keterlibatan Asean Dalam Menangani Konflik Myanmar Studi Kasus : Konflik Etnis Rohingya (2017-2019)}, year={2021}, url={http://repository.uncen.ac.id/45/}, abstract={Sebagai upaya untuk menghentikan konflik yang terjadi di Myanmar, ASEAN memiliki peran khusus untuk membantu mengatasi permasalahan ini. Penelitian ini kemudian dilakukan dengan menggunakan studi dokumen atau data sekunder. Selanjutnya data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber tertulis seperti jurnal akademik, buku, surat kabar dan media cetak lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ASEAN dalam rekonsiliasi Konflik Rohingya cukup optimal meskipun terdapat prinsip non-intervensi yang ditetapkan oleh ASEAN. Sejauh ini ASEAN telah sepakat membentuk satuan tugas ad hoc untuk membantu pemulangan pengungsi Rohingya. Selain itu, ASEAN juga memiliki tim khusus yang bernama AHA (ASEAN untuk bantuan kemanusiaan). Tim AHA mengunjungi Negara Bagian Rakhine untuk menilai kesiapan Myanmar dalam menangani kembalinya pengungsi Rohingya. Tim AHA membuat empat rekomendasi, yaitu keamanan fisik, keamanan material, registrasi Rohingya dan penyatuan sosial untuk mencegah terulangnya konflik horizontal di Myanmar. As an effort to stop the conflict that occurred in Myanmar, ASEAN has a special role to help overcome this problem. This research was then conducted using document studies or secondary data. Furthermore, the data collected through written sources such as academic journals, books, newspapers and other printed media. The results showed that ASEAN's involvement in the reconciliation of the Rohingya Conflict was optimal despite the non-intervention principle established by ASEAN. So far ASEAN has agreed to form an ad hoc task force to assist with the repatriation of Rohingya refugees. In addition, ASEAN also has a special team called AHA (ASEAN for humanitarian assistance). The AHA team visited Rakhine State to assess Myanmar's readiness in dealing with the return of Rohingya refugees. The AHA team made four recommendations, namely physical security, material security, Rohingya registration and social integration to prevent a recurrence of horizontal conflicts in Myanmar.} }