@thesis{thesis, author={Letsoin Edmundus Christofa}, title ={Akibat Hukum Putusan Cerai di Pengadilan Negeri Klas IA Jayapura Terhadap Pasangan Penganut Agama Katolik di Kota Jayapura}, year={2023}, url={http://repository.uncen.ac.id/782/}, abstract={Skripsi dengan judul Akibat Hukum Putusan Cerai Di pengadilan Negeri klas 1A Jayapura terhadap pasangan Penganut Agama Katolik Di Kota Jayapura, dengan tujian untuk mengetahui akibat hukum putusan cerai di Pengadilan Negeri Klas 1A jayapura dan untuk mengetahui kedudukan hukum pernikahan setelah terjadinya perceraian di Pengadilan Negeri Klas 1a jayapura. Metode pendekatan yang di gunakan adalah yuridis normatif dan metode pendekatan yuridis empiris Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Gereja Kristen Katolik memang mengajarkan semua perkawinan bersifat tak-terceraiakan. Geraja Katolik juga ada satu forum resmi untuk mencari keadilan. Forum ini lazim disebut dengan nama Tribunal atau Pengadilan gereja, tentu saja Gereja tidak memiliki wewenng atau yuridiksi untuk mengadili segala macam perkara didunia. Namun dari segi kanonik, ia memiliki hak asli dan eksklusif untuk mengadili beberapa perkara sebagaimana dikatakan dalam kanon 1401 yang berbunyi ? Gereja memiliki hak sendiri atau eksklusif untuk mengadili. pelanggaran Undang-undang gerejawi dan segala sesuatu yang mengandung unsur dosa sejauh menyangkut penetuan kesalahan dan penjatuhan hukuman-hukman gerejawi. Pengadilan gereja yang secara khusus menangani perkara anuisi (kebatalan) perkainan di tingakat keuskupan bisa disebut dengan nama Tribunal Perkawinan Instansi pertama. Tribunal ini harus (mandatory) didirikan oleh setiap uskup di keuskupannya masing-masing menurut norma hukum kanonik. Didalam kedudukan pernikahan kembali menurut Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan hanya mengatur tentang masa iddah bagi janda dan persyaratan administrasi bagi duda dan janda cerai hidup} }