@thesis{thesis, author={charis charis}, title ={PENGARUH POSISI DISTRIBUTOR SISTEM PENGAPIAN DAN SISTEM SUPLAY UDARA DI FILTER UDARA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN TOYOTA 4 SILINDER TAHUN 1985}, year={2021}, url={http://repository.undar.ac.id/id/eprint/1993/}, abstract={ABSTRAK Toyota kijang merupakan salah satu mobil yang memiliki banyak peminat, eksistensinya dapat dilihat dari sabang sampai merauke. Perkembangan teknologi kendaraan bermotor terutama mobil terus berkembang. Peningkatan kinerja mesin Toyota kijang 4 silinder dengan menggunakan supercharger konvensional (system suplay udara konvensional) yang berfungsi memasukan udara keruang bakar yang biasa dilakukan untuk meningkatkan kinerja mesin menggunakan tenaga dari putaran mesin. Sedangkan supercharger elektrik (system suplay udara elektrik) bekerja dengan menggunakan sumber tenaga penggerak motor listrik DC 12 V yangdiambil dari aki mobil tanpa membebani mesin. Dengan adanya penambahan supercharger elektrik pada mesin Toyota kijang 4 silinder terjadi peningkatan torsi dan daya. Adapun tujuan penelitian ini yang mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah agar mobil Toyota kijang dapat beroprasi dengan maximal dan diminati oleh masyarakat, sebagai kendaraan yang layak masih bisa digunakan. Adapun urutan penelitian strat ? identifikasai ? perumuan masalah ? persiapan penelitian ? pelaksanaan penelitian ? pengamatan data ? analisa data ? kesimpulan. Pada kesimpulan padaperlakuan A, bahwa pengaruh perlakuan variasi derajat pengapian terhadap konsumsi bahan bakar dihasilkan, F hitung sebesar 1,1 sedangkan F table 0,01 dan F table 0,05 maka F hitung lebih kecil dari Ftabel, sehingga hipotesa diterima, dengan demikian tidak ada pegaruh dari variasi derajat pengapian terhadap konsumsi bahan bakar. Pada perlakuan B, bahwa variasi derajat sistempengapian terhadap konsumsi bahan bakar, F hitung sebesar 64,7 sedangkan F table 0,01 sebesar 3,83 dan F table 0,05 sebesar 2,61 sehingga maka F hitung lebih besar dari F table dengan demikian ada pengaruh variasi derajat pengapian terhadap konsumsi bahan bakar. Pada perlakuan A dan B, dimana F hitung sebesar 3,9 sedangkan F hitung lebih dari F table sehingga hipotesa ditolak. Kata kunci: Variasi posisi derajat system pengapian, variasi system suplay udara difilter udara, tanpa system suplay udara difilter udara , konsumsi bahan bakar, celah katup} }