@thesis{thesis,
		author={Asmorowati  wati},
		title ={PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN RELIGIUSITAS
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI},
		year={2021},
		url={http://repository.undha.ac.id/1360/},
		abstract={ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP 
KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN RELIGIUSITAS
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
ASMOROWATI
2016522143
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh pengetahuan 
perpajakan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan religiusitas 
sebagai variabel pemoderasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib 
pajak pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Sampel dalam 
penelitian ini berjumlah 100 responden dengan menggunakan rumus Slovin dan teknik 
pengambilan sampel metode Convinience Sampling. Data hasil penelitian dianalisis 
dengan teknik uji analisis regresi linier berganda pendekatan Uji Interaksi atau 
Moderated Regression Analysis (MRA), uji t, uji F dan koefesien determinasi. Hasil 
analisis menunjukkan bahwa pengetahuan pajak berpengaruh positif dan signifikan 
terhadap kepatuhan wajib pajak, sanksi pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap 
kepatuhan wajib pajak dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap 
kepatuhan wajib pajak, religiusitas tidak mampu memoderasi pengetahuan pajak terhadap 
kepatuhan wajib pajak, religiusitas tidak mampu memoderasi sanksi pajak terhadap 
kepatuhan wajib pajak. Secara simultan pengetahuan pajak, pajak, sanksi pajak dan 
religiusitas berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil perhitungan 
koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel pengetahuan pajak, sanksi pajak dan 
religiusitas dapat menerangkan variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 59.8% sedangkan 
sisanya 40.2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini 
misalnya kualitas pelayanan, sunset policy dan tax amnesty.
Kata kunci: pengetahuan pajak, sanksi pajak, religiusitas, kepatuhan wajib pajak}
		}