@thesis{thesis, author={WARDANI Vidiya}, title ={Analisis Berpikir Kreatif dalam Memecahkan Masalah Open Ended Materi Persegi Panjang Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar}, year={2020}, url={}, abstract={Masalah matematika adalah suatu situasi yang memerlukan tindakan, namun tidak dapat langsung memecahkan suatu permasalahan terhadap situasi tersebut. Pemecahan masalah adalah upaya seseorang dalam mencari suatu solusi untuk memecahkan suatu masalah berdasarkan aturan-aturan atau prosedur yang telah ada. Kemampuan berpikir kreatif sangat penting di dunia pendidian. Kemampuan berpikir kreatif membuat peserta didik mampu melihat persoalan dari berbagai perspektif dan mampu memecahkan masalah dengan berbagai alternatif. Gaya belajar adalah salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Gaya belajar yang dimiliki individu menentukan bagaimana indvidu tersebut mampu menyerap berbagai informasi yang diberikan. Gaya belajar ada 3 jenis yaitu: gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar visual lebih mengandalkan mata atau penglihatan, gaya belajar auditorial mengandalkan telinga atau pendengaran, dan gaya belajar kinestetik mnegandalkan suatu gerakan atau tindakan langsung. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif karena untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa SD Muhammadiyah 1 Jember kelas V dalam memecahkan masalah open ended materi persegi panjang ditinjau dari gaya belajar siswa. Subjek penelitian ini yaitu 6 siswa kelas VC di SD Muhammadiyah 1 Jember, 6 siswa tersebut dianalisis dan dilakukan wawancara secara mendalam. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket gaya belajar, masalah open ended materi persegi panjang, dan pedoman wawancara. Berdasarkan analisis data dan pembahasan tentang proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah open ended berdasarkan tahapan Wallas ditinjau dari gaya belajar di SD Muhammadiyah 1 Jember adalah berbeda-beda. Perbedaan ini dapat diketahui dari cara subjek untuk memahami permasalahan berbeda-beda sehingga proses yang dilakukan dalam memahami informasi awal, merencanakan ide penyelesaian serta dalam melaksanakan penyelesaian berbedabeda. Siswa dengan gaya belajar visual mampu melewati setiap tahapan berpikir kreatif Wallas dengan baik dan mampu memenuhi tiga indikator berpikir kreatif. Siswa bergaya belajar visual mampu menuliskan hasil jawaban dengan sitematis dan rinci dari apa yang diketahui dari soal sampai jawaban akhir pada tahap verifikasi, membuktikan bahwa siswa mampu memahami semua soal dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat DePorter & Hernacki (2013) yang mengatakan bahwa siswa bergaya belajar visual mempunyai ciri-ciri rapi, teratur dan teliti. Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu melewati setiap tahapan berpikir kreatif Wallas dengan baik dan mampu memenuhi tiga indikator berpikir kreatif. Siswa bergaya belajar auditorial saat mengerjakan tes membaca soal tes dengan keras. Hal ini sesuai dengan pendapat DePorter & Hernacki (2013) yang mengatakan bahwa siswa bergaya belajar auditorial mempunyai ciri-ciri menggerakkan bibir mereka dan membaca soal dengan lantang. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu melewati setiap tahapan berpikir kreatif Wallas dengan baik dan mampu memenuhi tiga indikator berpikir kreatif. Siswa membaca soal dengan bantuan jari telunjuk. Hal ini sesuai dengan pendapat DePorter & Hernacki (2013) yang mengatakan bahwa siswa bergaya belajar kinestetik mempunyai ciri-ciri menggunakan jari-jari sebagai petunjuk ketika membaca. Siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik mampu melewati setiap tahapan berpikir kreatif Wallas dengan baik dan mampu memenuhi 3 indikator berpikir kreatif dari 4 indikator. Walaupun semua subjek mampu melewati semua tahapan berpikir kreatif Wallas dan mampu melewati 3 indikator berpikir kreatif tetapi cara dan hasil berpikir mereka tetap berbeda-beda} }