@thesis{thesis, author={SUPRIYANTI Eni}, title ={Disparitas Wilayah Dan Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi DI Kabupaten Situbondo: Pendekatan Sigma Dan Beta Konvergen}, year={2020}, url={}, abstract={Perbedaan pertumbuhan ekonomi antar daerah menjadi sumber terjadinya ketimpangan pembangunan. Terjadinya perbedaan pertumbuhan ekonomi antar daerah menjadikan perlunya konvergensi antar daerah. Kondisi konvergensi yang menjelaskan bahwa terjadinya kondisi yang sama antar daerah akan memberikan pengurangan pada ketimpangan. Kabupaten Situbondo yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi jawa Timur yang secara statistik memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang berbeda antar daerah dan tinggi ketimpangan pendapatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah melihat tingkat konvergensi di Kabupaten Situbondo melalui pendekatan sigma konvergen dan beta konvergen, serta mengidentifikasi pola pertumbuhan ekonomi masing-masing kecamatan. Perhitungan konvergensi dalam penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan. Pada perhitungan tingkat konvergensi sigma membutuhkan Unweighted Coefficient of Variation, Indeks Williamson dan Theil Index. Pada perhitungan beta konvergen melalui alat analisis Generalized Method of Moments (GMM) dengan variabel yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi, populasi, kemiskinaan, inflasi, infrastruktur listrik dan jalan. Pada perhitungan pola pertumbuhan ekonomi menggunakan tipologi klassen. Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa Kecamatan Jatibanteng, Sumbermalang, Mlandingan, Banyuglugur, dan Suboh menjadi kecamatan dengan tingkat disparitas tertiggi. Sementara Kecamatan Kapongan, Panarukan, Situbondo Kota, Panji dan Asembagus menjadi kecamatan dengan tingkat disparitas terendah. Sementara, Hasil analisis pada sigma konvergen menunjukkan bahwa variabel populasi, kemiskinaan, inflasi dan infrastruktur memiliki pengaruh terhadap ketimpangan. Di sisi lain, kecamatan di setiap Kabupaten Situbondo akan membutuhkan waktu ±14 tahun untuk mencapai kondisi konvergen. Hal ini karena kecepatan untuk mencapai konvergen sebesar 4,799%. Rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan adalah peningkatan sektor yang berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan kesetaraan pertumbuhan ekonomi.} }