@thesis{thesis, author={Dra. and INDRAWATI and SUTRISNO }, title ={Interaksi Sosial Komunitas Pengrajin Karawo (Suatu Penelitian di Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo)}, year={2014}, url={}, abstract={ABSTRAK Indrawati Usman. 2014. Interaksi Sosial Komunitas Pengrajin Karawo (Suatu Penelitian di Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo). Skripsi dengan Pembimbing I Dra. Hj. Resmiyati Yunus, M.Pd., dan Pembimbing II Sutrisno Mohamad, S.Pd., M.Pd. Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini Bermaksud untuk Mengetahui ; Pertama, Kehidupan Sosial Komunitas Pengrajin Karawo. Kedua, Interaksi Sosial Komunitas Pengrajin Karawo. Penelitian ini difokuskan untuk rumusan masalah. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dengan jenis penelitian studi kasus. Data yang diperoleh bersumber dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Dimana observasi dilakukan pada saat pengrajin melakukan aktivitas dalam mengerjakan karawo. Wawancara dilakukan kepada informan dengan teknik snowball sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara berantai. Dokumentasi yaitu dokumen pribadi yang berasal dari kelompok pengrajin, terutama yang berhubungan dengan keberadaan kelompok pengrajin karawo. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Kehidupan Sosial Komunitas Pengrajin Karawo di Kecamatan Batudaa, pada umumnya sangat beragam. Kehidupan sosialnya terlihat sangat dinamis, hal itu terlihat dalam pendapatan para pengrajin yang mempengaruhi pada kebutuhan hidup, karena umumnya para pengrajin yang bergabung dalam komunitas pengrajin karawo untuk membantu perekonomian keluarga. Interaksi Sosial Komunitas Pengrajin Karawo selalu mengutamakan kerja sama, dan selalu menjaga keharmonisan kelompok dengan tidak membeda-bedakan antara satu dan lainnya. Interaksi sosial antar anggota biasanya terjadi jika ada pesanan kain untuk di sulam karawo, karena mereka biasanya menyelesaikan dalam satu tempat sambil membagi cerita dan bercakap-cakap antara pengrajin. akan tetapi ada juga yang menyelesaikan sulaman karawo di rumahnya saja, hal ini terjadi karena ada yang harus mereka kerjakan di rumah. Kata Kunci : Kehidupan Sosial, Interaksi dan Kelompok Sosial   } }