@thesis{thesis, author={HASDIANA and PIPIN and ULIN }, title ={EKSPLORASI BENTUK-BENTUK ALAT MUSIK TRADISIONAL GORONTALO MENJADI KARYA SENI KRIYA}, year={2013}, url={}, abstract={ABSTRAK Idris, Pipin. 2013. Eksplorasi Bentuk-Bentuk Alat Musik Tradisional Gorontalo Menjadi Karya Seni Kriya. Tugas Akhir Program Studi D III, Jurusan Teknik Kriya, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing : (1) Hasdiana, S.Pd., M.Sn; (2) Ulin Naini, S.Pd., M.Sn. Eksplorasi Bentuk-Bentuk Alat Musik Tradisional Gorontalo Menjadi Karya Seni Kriya Adalah Upaya pelestarian untuk dapat memperkenalkan alat musik tradisional Gorontalo ke masyarakat luas yang selama ini jarang dilihat ataupun ditemui. Upaya pelestarian ini dapat dilakukan dengan berbagai cara (bersifat positif), untuk itu penulis memvisualisasikan alat musik tradisional Gorontalo menjadi karya seni kriya”. Metode yang digunakan adalah metode penciptaan seni kriya yang terdiri dari tahap eksplorasi, perancangan, perwujudan dan evaluasi. Eksplorasi dilakuakan dengan tujuan untuk mencari ide atau konsep dengan cara menggali data, pengamatan visual, dan wawancara. Data tersebut dukumpulkan dan disajikan sebagai data verbal yang menjadi dasar untuk proses penciptaan seni kriya. Dari data yang didapat kemudian dilakukan proses perancangan dengan membuat desain alternatife. Selanjutnya memilih desain terbaik sebagai desain terpilih yang akan diwujudkan menjadi karya seni kriya. Dari hasil eksplorasi yang dilakukan ternyata terdapat 21 alat musik tradisional Gorontalo yang menjadi dasar untuk perwujudan karya seni kriya. Proses perwujudan dilakukan melalui beberapa tahap yakni : persiapan alat dan bahan, pembuatan bentuk secara global, pembuatan bentuk secara detail, penyempurnaan bentuk dan finishing. Dari hasil proses perwujudan dilakukan maka berhasil dibuat delapan karya terdiri dari delapan karya terapan dan satu karya murni. Diantara adalah 1) Lemari Rabana, 2) Meja Rabana, 3) Cermin Polopalo, 4) Bangga Towohu, 5) Meja Alababu, 6) Cermin Tolimelo, 7) Maharu Anthu-Anthunga, dan 8) Polopalo dan Maluwasi. Setelah duwujudkan langkah terakhir dilakukan adalah tahap evaluasi. Tahapa evaluasi dilakukan dengan harapan diapresiasi atau dikritisi guna untuk mendapatkan kesesuaian. Proses eksplorasi tidak berakhir sampai disini, masih banyak wujud dari seni budaya Gorontalo lainnya yang bisa diwujudkan menjadi karya seni kriya. } }