@thesis{thesis, author={Al Ilham Bin Salim }, title ={KULTUR IN VITRO MANGROVE SEJATI DENGAN TEKNIK MIKROPROPAGASI SEBAGAI UPAYA KONSERVASI MANGROVE}, year={2019}, url={http://repository.ung.ac.id/thesis/show/702517002/kultur-in-vitro-mangrove-sejati-dengan-teknik-mikropropagasi-sebagai-upaya-konservasi-mangrove.html}, abstract={Al Ilham Bin Salim. 2019. Kultur In Vitro Mangrove Sejati dengan Teknik Mikropropagasi sebagai Upaya Konservasi Mangrove. Tesis, Program Studi Magister Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Pascasarjana, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Dewi Wahyuni K. Baderan, M.Si dan Pembimbing II Dr. Jusna Ahmad,M.Si Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup diantara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Mangrove biasanya menempati wilayah pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi pelindung daratan dari gelombang laut yang besar, serta memiliki fungsi ekologis dan ekonomis yang besar. Eksploitasi mangrove yang berlebihan dapat merusak ekosistem mangrove. Kerusakan yang terjadi akibat kegiatan-kegiatan masyarakat yang merusak langsung tanaman mangrove itu sendiri, mulai dari pembuatan tambak ikan, pembuatan perahu nelayan, dan kayu bakar. Adanya aktivitas antropogenik dari pertumbuhan populasi manusia dan ekonomi mengakibatkan keberadaan hutan mangrove saat ini dalam keadaan rusak. Mengingat banyaknya kendala dalam memperbanyak bibit mangrove secara konvensional sebagai persediaan, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya sebuah inovasi dalam perbanyakan secara vegetatif menggunakan metode yang dapat lebih memperbanyak bibit mangrove dalam waktu yang cepat, yaitu dengan menggunakan kultur in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi mangrove sejati untuk diperbanyak secara in vitro sehingga bisa menjadi acuan dalam upaya konservasi mangrove di Indonesia khususnya provinsi Gorontalo. Mangrove yang dikultur adalah spesies Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronta dan Ceriops tagal. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dari kelima spesies yang dikultur yakni Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata dan Ceriops tagal hanya pada spesies Ceriops tagal yang terlihat adanya pertumbuhan kalus. Sedangkan pada keempat spesies lainnya tidak mengalami pertumbuhan kalus. Pertumbuhan tunas dan akar tidak terjadi pada kelima spesies. Diduga kegagalan kultur jaringan pada keempat spesies disebabkan kombinasi media dan prosedur yang belum tepat, serta masa inkubasi yang singkat. Kata Kunci : Kultur In Vitro, Mangrove Sejati} }